*Maaf gengs Kalo Banyak typo!!!
Hari ini, seharusnya Mauren sudah sadar. Karena adiknya itu hanya kelelahan akibat terlalu banyak fikiran.
"Ma..." Panggil Carlos.
Ibu Mauren terkejut saat Carlos menyentuh pundaknya.
"Kenapa nak?" Tanya ibunya lembut.
"Mama pulang aja... Biar Carlos yang jagain Mauren, sebentar lagi Mauren sadar kok..." Jawab Carlos seraya duduk di samping Ibunya.
Ibunya mengangguk dan tersenyum tenang sembari mengelus kepala ank sulungnya.
"Mama pulang ya, kalau ada sesuatu kabari mama..." Pamitya.
Carlos mengangguk paham. Saat suara pintu tertutup terdengar, Carlos beralih pada adiknya yang berada di hadapannya saat ini.
Pria itu terus menatap Mauren dengan seksama. Saat Mauren perlahan membuka matanya pun, Carlos masih terus memperhatikannya.
"Tino..." Bisik Mauren nysris yak terdengar.
Carlos tersadar dari lamunannya, dengan cepat memanggil dokter yang menangani adiknya.
Setelah mengecek kondisi gadis itu, dokter tersebut beralih ke Carlos.
"Pasien membutuhkan waktu setidaknya 1-2 bulan untuk pemulihan..." Jelas dokter itu membuat Carlos membulatkan matanya.
"Maksudnya dok? Adik saya memangnya kenapa?" Tanya Carlos masih tak mengerti.
"Psikis pasien sedang terganggu. Terlalu banyak beban yang ia fikirkan membuat pasien stress berat..."
"Jadi saya harus apa dok??"
"Cukup selalu temani pasien berbicara. Ajak dia kembali ke dalam dunia nyatanya. Dan intinya selalu menjaga kondisi pasien untuk selalu stabil." Jelas dokter.
Carlos mengangguk dan mengucapkan terimakasih. Cowok itu duduk kembali di samping Mauren dengan menelungkupkan wajahnya di lipatan tangannya.
"Mauren..." Panggilnya setelah lama terdiam.
"2 hari yang lalu, sebelum keberangkatan Tino. Dia sempat ke rumah dek, dia mau pamit Sama kamu. Dia pengen ketemu kamu mungkin untuk terakhir kalinya." Ujarnya.
"Tino bilang ke kakak. Dia Akan ke Indonesia setiap 2 bulan sekali, hanya untuk kamu. Jadi kakak nohon dek, kamu sehat ya, jangan buat dia sedih Karena keadaan kamu..."
"Dan jagu buat mama sedih karena Mauren yang dulu hilang..." Lanjutnya.
Mauren tak menanggapi, gadis itu hanya diam membisu. Menatap langit ruangannya dengan kosong. Pikirannya melayang-layang Di angkasa. Ia merasa sedang terbang ke dunia yang lebih Indah daripada dunianya dulu.
🐼
England, London
Marchella masih setia menutup matanya dengan nafas yang teratur. Sudah 2 hari berlalu sejak operasinya. Dan Kini, gadis itu masih tak menunjukkan tanda-tanda akan sadar.
Fino mendesah saat ponselnya terus berdering, sesekali pesan masuk. Ia tau, pasti panggilan dan pesan itu berasal dari Gavin.
Pria itu dengan lelah mengambil ponselnya, mengecek satu persatu panggilan yang masuk. Dan benar saja, ada 15 misscall dari Gavin. 5 pesan yang cowok itu kirimkan hanya Fino baca.
"Chell, kamu sadar dong. Jangan buat kakak menyesal nantinya..." Bisik Fino di samping telinga Marchella.
Orang tua Marchella sedang berada di hotel mereka. Fino memang sengaja menyuruh mereka untuk istirahat, dan Marchella biar ia yang jaga.
![](https://img.wattpad.com/cover/101833483-288-k672169.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND BROKEN
Ficção Adolescente(Mohon maaf untuk chapter awal yang masih berantakan) Bagi Marchella mengenal Kevin adalah hal yang paling membahagiakan selama ia hidup di dunia. Sedangkan bagi Kevin, mengenal Marchella adalah pengalaman terbaik yang pernah ada di hidupnya. Kisa...