Chapter 39

3.1K 114 3
                                    

"Chell..." Panggil Kevin membuat sangat empu menoleh, menghentikan kegiatannya yang sedang merapihkan ruang tamu.

Kevin menghampiri Marchella, dan duduk di salah satu sofanya diikuti oleh gadis itu.

"Nginap disini ya?" Tawar Kevin.

Marchella menggeleng pelan, ia paham maksud Kevin baik. Hanya saja tinggal bersama 3 pria membuat buku kuduknya merinding, ya walaupun ketiganya adalah temannya tetap saja ia tidak nyaman.

"Gue nginap dirumah aja. Kan ada Kano sama Gavin." Jawab Marchella.

"Yaudah mereka gue suruh pulang deh." Ujar Kevin seraya berdiri dari duduknya.

Marchella menarik tangan cowok itu untuk kembali ke posisinya semula.

"Gausah aneh aneh Vin. Gue bisa tinggal sendiri." Ucapan Marchella membuat Kevin menghela nafasnya.

Cowok itu menyandarkan punggung nya ke sandaran sofa, menatap langit-langit rumahnya, kemudian mengambil tangan Marchella yang berada di sampingnya.

"Lo, kapan kembali ke Amerika?" Tanya Marchella dan digelengi oleh Kevin.

"Ikut gue ke Amerika, gimana?" Usul Kevin membuat Marchella mengulum senyumnya.

Marchella menepuk tangan Kevin yang sedang menggenggam nya.
"Ga gitu konsepnya Vin."

"Lo gamau?" Tanya Kevin.

"Mau... Tapi kerjaan gue?" Tanya Marchella balik, lagi lagi Kevin menghela nafasnya panjang.

"Yaudah, gue mau ke rumah dulu." Ujar Marchella kemudian berdiri.

"Ngapain?"

"Beres-beres mungkin?"

"Gue temenin." Kevin berdiri kemudian berjalan beriringan dengan Marchella keluar dari rumahnya yang sudah sepi.

"Gavin, Kano?" Tanya Marchella yang tak melihat batang hidung dua cowok aneh itu.

"Diatas kayaknya. Kalau ga main PS ya molor." Jawab Kevin membuat Marchella mengangguk paham.

Mereka melanjutkan langkahnya hingga sampai di depan pagar rumah Marchella yang sudah agak berdebu.

"Chell, waktu itu lo bohong kan?" Tanya Kevin sebelum Marchella melanjutkan langkahnya.

"Kapan?" Tanya Marchella balik.

"Beberapa bulan yang lalu. Hari terakhir kita ketemu, lo bilang kunci rumah lo ketinggalan dimeja kerja." Jawab Kevin menjelaskan.

Marchella melirik ke kanan dan kiri dengan gugup.

"Kenapa?" Tanya Kevin lagi.

"Gue- cuma belum siap masuk ke dalam lagi." Jawabnya.

"Sekarang gak perlu takut. Gue bakal ada disini nemenin lo." Ujar Kevin membuat Marchella mengangguk dan tersenyum tenang.

Kevin mengelus rambut Marchella dengan lembut. "Bawa kan kuncinya?" Tanya Kevin dan lagi Marchella mengangguk.

Marchella membuka knop pintu itu, dan hanya udara dingin yang ia rasakan. Semua perabotan yang ada didalam tidak berubah sedikit pun, hanya saja barang barang itu mulai berdebu.

LOVE AND BROKEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang