Satu Bulan setelahnya, kondisi Marchella tidak bisa dikatakan membaik, juga tidak bisa dikatakan memburuk. Kondisinya stabil, hanya saja sakit Di kepala Yang biasa ia rasakan Kini tidak lagi parah.
Marchella setiap minggu menjalani kemoterapi secara rutin, Dan Yang dokter katakan, ia hanya perlu kemoterapi, Dan menjaga tubuhnya agar tidak terlalu stres.
"Marchellaa...." Panggil seseorang membuat sang empu menengok ke asal suara.
"Hmmm. Why?" Tanya gadis itu malas.
"Cewek gue kenapa sih, jutek banget." Ujar seseorang membuat Marchella bergidik geli.
"Apasih Vin. Sumpah lo alay banget." Jawab Marchella seraya menghindari Kevin Yang ingin mencubit pipinya.
"Ihhh! Jangan gitu, ga suka..." Protesnya.
"Trus gimana? Gini?" Kevin beralih menggelitik pinggang Marchella tanpa ampun.
Gadis itu menghindari Kevin dengan menyangkal tangan cowok itu, Marchella menggeliat saat Kevin menggelitiknya.
"Diem ih Vin! Geli!!!" Ujar Marchella seraya menghentikan perbuatan Kevin.
Marchella mundur saat Kevin yak menghentikan setangannya, dan kepalanya tak sengaja membentur sandaran kursi Yang terbuat Dari besi.
Gadis itu menjerit dan dengan otomatis megang kepalanya. Kevin terkejut saat Marchella menjerit tertahan.
"Eh maaf maaf." Ujar cowok itu.
Kevin mengusap kepala bagian belakang Marchella dengan lembut.
"Gapapa? Sorry Chell, Aku GA sengaja beneran."
Marchella mengangguk menandakan bahwa ia tidak mengalami Luka serius.
"Yaudah gue anter ke kelas ya..." Tawar Kevin.
Gadis itu hanya mengangguk mengiayakan tawaran Kevin. Kevin menggandeng tangan gadis itu, takut terjadi sesuatu dengannya.
Marchella mengerjapkan matanya berkali-kali menghilangkan Rasa pening Di kepalanya. Gadis itu mengusap hidungnya Yang berair dengan tangannya.
"Chell?" Panggil Kevin khawatir.
Kevin berhenti saat melihat darah mengalir dari hidung gadis itu. Cowok itu menahan tubuh Marchella yang seketika tumbang.
"Marchella..." Panggilnya seraya menepuk pipi gadis itu.
Kevin menggendong Marchella ala bridal style menuju UKS. Langkah Kevin terhenti saat Gavin tiba-tiba berdiri Di depannya.
"Marchella kenapa?" Tanya Gavin.
Perasaannya mengatakan bahwa Ada Yang Salah dengan Marchella. Gavin mencoba untuk melepaskan Marchella Dari Kevin, tetapi Kevin semakin mengeratkan dekapannya.
"Gua tau, Ada Yang beres selama ini. Kalian berdua nyimpen rahasia yang ga boleh gue tau..." Ujar Kevin.
Gavin bungkam. "Gue Yang Akan bawa Marchella, gue cowoknya. Lo cuma temen gua." Lanjutnya.
"Jangan bawa Marchella ke UKS. Bawa dia ke Rumah sakit." Titah Gavin.
"Lo tau apa tentang dia? Gausah sok tau!" Kevin kembali melangkahkan kakinya menuju UKS, tetapi dengan cepat Gavin menahan tangan Kevin.
"Gue mohon Vin, sekali ini lo dengerin gue. Ini buat Marchella juga! Lo Cari dokter Fino Di rumah sakit yang gua tunjuk." Mohon Gavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND BROKEN
Teen Fiction(Mohon maaf untuk chapter awal yang masih berantakan) Bagi Marchella mengenal Kevin adalah hal yang paling membahagiakan selama ia hidup di dunia. Sedangkan bagi Kevin, mengenal Marchella adalah pengalaman terbaik yang pernah ada di hidupnya. Kisa...