Chapter 8

4.5K 133 6
                                        

2 minggu kemudian, keberadaan Kevin di hidup Marchella membuat gadis itu selalu mengembangkan senyumnya.

"Chell, udah 2 minggu. Lo gak mau ngasih jawaban? Gue bisa kadaluarsa." Ujar Kevin.

Mereka sedang berada di roftoop menikmati semilir angin yang menerpa keduanya. Marchella yang sedang menyandarkan kepalanya di dada Kevin langsung mendongak menatap cowok itu heran.

"Bukannya satu minggu terakhir gue udah jawab ya?" Tanya Marchella balik.

Kevin dibuat bingung oleh gadis itu. "Apa sikap gue belum nunjukkin perasaan gue ke lo?" Tanya Marchella lagi.

"Maksudnya? Lo nerima gue?"

Marchella mengangguk malas. Dasar gak peka, batinnya.

"Lo kenapa sih?" Tanya Kevin.

"Apa sih???" Jawab Marchella.

Marchella memang sudah sedikit membuka dirinya kepada Kevin, begitu juga dengan Kevin, perlahan-lahan menceritakan kenangannya. Tapi satu hal yang sampai saat ini mereka tidak tau satu sama lain, kenangan tentang cinta pertama mereka masih tertutup dengan rapat.

Marchella tidak pernah mengungkit nama mantan Kevin, begitupun dengan Kevin. Ia tak pernah bertanya ataupun menyebut nama pria yang membuat Marchella trauma.

"Chell." Panggilnya.

Marchella bergumam menjawab panggilan pria itu.

"Gue seneng deh, akhir-akhir ini lo sering senyum walaupun gak di depan umum." Ujarnya.

Gadis itu menegakkan tubuhnya. Ia menatap Kevin heran. "Lebay..." Cibir nya.

"Sebelum gue kenal sama lo, gue sering senyum kok. Tapi masalah beruntun yang buat senyum gue perlahan hilang." Jawab Marchella.

"Vin, kalau misalnya lo mau pergi dari hidup gue. Setidaknya lo izin ya ke gue, atau mungkin kalau lo gak ketemu gue, lo bisa kasih gue surat atau pesan mungkin. Biar gue gak nyari lo."

"Gue bisa nunggu lo balik lagi kalau lo izin untuk pergi sebentar. Lo tau apa yang gue lakuin disaat lo pergi tanpa pamit?" Tanya Marchella menatap wajah Kevin.

"Apa?"

"Gue menghilang. Layaknya ditelan bumi." Jawab Marchella seraya menunjuk awan cerah.

"Dan lo mungkin gak akan ketemu gue lagi... Jadi, gue harap lo kasih gue kabar saat lo harus ninggalin gue..." Tutupnya.

Kevin terdiam. Ia tak tau bagaimana cara menanggapi permintaan Marchella, ia takut melanggarnya.

"Kalau gue ngelanggar janji gue? Apa yang terjadi..." Tanya Kevin.

Marchella lagi - lagi menatap pria itu dengan senyum yang tak pernah pudar di wajahnya.

"Aku menghilang dari pandangan kamu..." Jawab Marchella.

Marchella menghela nafasnya panjang. Baru saja ia ingin beranjak dari kursi itu, Kevin menarik pergelangannya, membuat Marchella terhuyung ke belakang.

LOVE AND BROKEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang