"Mampus lo! Tepatin janji lo sekarang!" Ujar Kevin seraya menaruh stik ps nya ke lantai.
Gavin dan Kano mendesah kesal. Mereka berdua kalah telak dalam game oleh Kevin.
"Oke oke, kita sekarang keluar. Sekalian cari makan siang." Usul Gavin.
"Oke, gua ganti baju dulu." Ujar Kevin sembari berdiri dari duduknya.
"Kevin..." Panggil Marchella yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Kita mau keluar, mau ikut atau tunggu disini aja?" Tanya Kevin.
Marchella diam sembari berfikir mana pilihan yang tepat. Matanya tak sengaja bertabrakan dengan mata Gavin, cowok itu menatapnya seolah tidak ada hari esok.
"Disini aja..." Jawab Marchella dengan mata yang belum lepas dari Gavin.
"Yaudah, gue gak lama kok." Lanjut Kevin seraya mengelus pucuk kepala Marchella.
Marchella memutuskan tatapan matanya dengan Gavin, dan tersenyum manis ke arah Kevin.
"Jadi? Marchella pacar yang lo maksud?" Tanya Kano dengan nada yang tidak percaya.
"Biasa aja kali. Mukanya gausah sedramatik itu." Ujar Marchella dengan mata sinis.
"Serius Chell?" Tanya Kano lagi.
Marchella berlalu meninggalkan ketiga cowok itu menuju ruang makan.
"Chell!! Bener bener lo ya!" Teriak Kano.
"Brisik lu!" Ujar Gavin dengan melempar bantal ke arah Kano.
"Kenapa si pada sensian aja." Kesal Kano
Gavin dan Kevin tidak menggubris ucapan Kano. Kevin berlalu ke kamarnya tanpa mengucapkan sepath kata, atau sekedar menjawab pertanyaan yang tadi Kano ributkan.
"Beneran mereka balikan? Trus itu kenapa Marchella kayaknya pake baju Kevin." Ribut Kano.
"Kepo banget si, urusan mereka. Diem aja ah!" Gavin menoyor kepala Kano.
"Eh gimana si, urusan Kevin itu jadi urusan kita juga. Lo tu, aduh kacau dah!" Ujar Kano kesal.
Pasalnya ia ditinggalkan oleh kedua temannya itu. Gavin yang berlalu keluar dari apart Kevin, serta sang pemilik rumah meninggalkan nya ke kamar.
"Chell!!" Panggil Kano seraya menghampiri Marchella yang berada di meja makan.
Marchella hanya berguman menjawab panggilan Kano, ia terlalu sibuk dengan ponsel nya. Sampai tak sadar bahwa Kano sudah duduk di hadapannya.
"Lo yakin?" Tanya Kano.
Marchella berhenti mengetik sesuatu di ponsel nya, ia menatap Kano yang juga sedang menatapnya lekat.
"Maksudnya?" Tanya Marchella balik.
"Sama Kevin. Kalian pernah gagal-"
"Gue yakin, karena Kevin yakin." Potong Marchella.
"Kevin gak bisa atau mungkin gak akan bisa lagi ngerasain yang namanya jatuh cinta. Lo masih yakin?" Tanya Kano serius.
Marchella terdiam, matanya menatap lekat mata Kano yang terlihat sangat serius.
"Lo sahabat Kevin, No..." Gumam Marchella.
Kali ini Kano yang terdiam. "Gue takut lo kecewa dengan Kevin. Sahabat gua." Jawabnya.
"Gue takut Kevin ngecewain lo lagi, dan akhirnya dia sendiri yang jadi gila. Dia gila selama lo ninggalin dia."
Cewek itu menghela nafas pelan. "Kano, gue bisa minta tolong?" Tanya nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND BROKEN
Teen Fiction(Mohon maaf untuk chapter awal yang masih berantakan) Bagi Marchella mengenal Kevin adalah hal yang paling membahagiakan selama ia hidup di dunia. Sedangkan bagi Kevin, mengenal Marchella adalah pengalaman terbaik yang pernah ada di hidupnya. Kisa...