Hari ini tepat bulan kedua Marchella di London. Sedangkan Mauren sendiri sudah mulai pulih, gadis itu sudah kembali bersekolah seperti biasanya, didampingi oleh Reno.
Pagi ini Fino masih bermalas-malasan Di ruangan Marchella. Oh iya, jika kalian ingin tau kondisi gadis itu masih Sama seperti 2 bulan yang lalu. Bahkan sudah hampir menginjak Bulan ketiga, Marchella belum juga sadar.
Fino memejamkan matanya seraya mengelus kepala Marchella yang sudah ditumbuhi rambut. Cowok itu terkesiap saat tangan menyentuh kepalanya, dan saat ia membuka matanya ternyata Marchella telah sadar dari komanya yang panjang.
"Chell..." Bisik Fino.
Marchella mengerjapkan matanya, menyesuaikan pengelihatannya dari cahaya di ruangannya. Badannya terasa nyeri. Gadis itu menoleh ke arah Fino, menatap Fino dengan tatapan sulit diartikan.
"Ada yang sakit?" Tanya Fino tenang.
Gadis itu menggeleng pelan menjawab pertanyaan yang dilontarkan Fino.
Setelah itu hening, Fino tidak lagi membuka suaranya hanya untuk bertanya keadaan gadis itu. Ia bahagia, takut, keduanya bercampur menjadi satu.
"K-kak..." Panggil Marchella pelan, nysris yak terdengar.
Fino menolehkan wajahnya menatap Marchella dengan tatapan tanya. Seakan mengerti, Fino mulai membantu Marchella membuka alat bantu pernafasannya.
Marchella terkejut saat Fino dengan tiba-tiba menunduk dan memeluknya, sembari mengucapkan kata maaf berkali-kali. Tangan gadis itu bergerak pelan mengusap punggung lebar Fino dengan lembut.
"Kakak udah ngurus semua keperluan kamu untuk sekolah di sini..." Ujar Fino.
"Kamu hanya perlu sehat dan kembali melanjutkan pendidikanmu." Lanjutnya membuat Marchella kembali mengangguk.
"Makasih kak..." Jawab Marchella.
"Chell..." Panggil Fino. Marchella menoleh menatap Fino yang menatapnya dengan tatapan arti lain.
"Jangan pergi lagi..." Ujarnya. Gadis itu hanya mengangguk untuk menutupi kebingungannya dari ucapan Fino.
🐼
"Mauren!!!" Panggil Reno membuat sang empu berbalik arah.
Reno berlari kecil menghampiri Mauren yang terdiam di tempatnya.
"Kenapa?" Tanya Mauren.
"Mau kemana?" Tanya Reno balik.
"Apasih Reno! Gue nanya lo nanya balik." Kesal gadis itu.
Reno tekekeh sembari mengacak rambut Mauren. Kedekatan mereka membuat penjuru sekolah hampir berteriak histeris.
"Mau ke kantin, mau ikut?" Tanya Mauren dan diangguki oleh Reno.
Jika kalian ingin tau, Reno sudah pindah ke sekolah Mauren saat ini. Ia ingin memulai kisah barunya bersama Mauren, tanpa bayangan masa lalu mereka berdua.
"Ren, Marchella dimana?" Tanya Reno memecahkan keheningan antara mereka berdua.
Mauren terdiam cukup lama sebelum menjawab pertanyaan Reno dengan gugup.
"London..." Jawabnya.
Reno mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Ia bisa melihat perubahan mimik wajah Mauren yang berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND BROKEN
Teen Fiction(Mohon maaf untuk chapter awal yang masih berantakan) Bagi Marchella mengenal Kevin adalah hal yang paling membahagiakan selama ia hidup di dunia. Sedangkan bagi Kevin, mengenal Marchella adalah pengalaman terbaik yang pernah ada di hidupnya. Kisa...