Chapter 3

9.1K 279 11
                                        

"Non..." Panggil seseorang dari luar kamarnya.

Gadis itu menatap kosong pemandangan di hadapannya. Menghirup udara yang dapat menenangkan dirinya.

"Non Marchella, ada temannya datang." Ujar mbok lastri.

Marchella masih tetap pada posisinya. Ia terkejut saat ponselnya bergetar ada pesan masuk.

Mama
Marchella, papa udah beli tiket untuk kamu ke London besok. Siapkan barang yang mau kamu bawa... Hati-hati nak...

Ia membaca pesan itu tanpa berekspresi. Marchella menaruh ponselnya ke saku celananya.

Gadis itu menghela nafas panjang, ia berjalan masuk ke dalam kamarnya. Tepat saat ia ingin masuk, seseorang dari rumah di seberang membuka pintu balkonnya.

Ia terpaku saat melihat orang yang sedang melihatnya juga. Marchella menunduk dan melanjutkan langkahnya.

"Iya mbok..." Jawabnya dari dalam.

Marchella membuka pintunya dan memperlihatkan Mauren yang sedang senyum kuda di depannya.

"Kirain gue siapa..." Ujar Marchella mempersilahkan Mauren masuk.

"Emang temen lo selain gue siapa? Gak ada. Gue tau lo gak mau pisah sama gue..." Jawab Mauren dengan percaya diri.

Marchella memukul kepala Mauren dengan bantal.

"Pede abis lo!" Ejek Marchella.

Gadis itu terdiam beberapa saat. "Gue besok ke London..." Ucapnya membuat Mauren mendongak.

"Tiba-tiba banget?" Tanya Mauren.

Marchella mengedikkan bahunya. "Trus gue gimana?" Tanya Mauren.

"Terserah lo mau ikut gue ama gak... Kalau lo ikut gue, mungkin kita disana cuman nungguin kak Nicko sadar..." Jelas Marchella.

"Yaudah deh, gue tunggu lo dan kabar baik lo aja... Jaga kesehatan disana." Ujar Mauren acuh.

Marchella tau, Mauren gengsi mengatakan hal itu.

"Thanks..." Jawab Marchella.

"Yaudah, lo sekarang siapin barang-barang lo yang mau dibawa..." Saran Mauren.

Marchella tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Penerbangan jam berapa?" Tanya Mauren seraya membantu Marchella.

"Gak tau, gue belum nge-cek." Jawabnya.

"Coba liat dulu..." Saran Mauren.

Marchella berdiri dan meraih ponselnya yang terletak di meja rias nya.

Mama
Penerbangan kamu jam 11.30 waktu Indonesia.

"Setengah 12." Ujar Marchella memberi tau Mauren.

Gadis itu mengangguk - anggukkan kepalanya tanda ia paham.

LOVE AND BROKEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang