"Please jangan suruh aku memilih karena itu dua hal yang berbeda serta dua hal yang aku suka" ucap Jennie sambil memohon.
"Kamu harus pilih salah satu, mau pilih aku atau pilih rokok" ucap Lisa dengan tegas.
"Eemm........." Jennie memikirkan semuanya dengan cermat sebelum menjawab ke Lisa.
"Jadi kamu bakalan pilih mana Jennie?" Tanya Lisa.
"A-aku......."Jennie kembali berpikir.
"Bear apa ada bawa dark chocolate tidak?" tanya Lisa.
"Ada ini mau berapa banyak?" tanya Seulgi.
"Bawa sini semuanya" ucap Lisa.
"So Jennie Kim apa sudah menentukan pilihan" ucap Lisa.
"Lisa please jangan buat aku pilih karena aku tidak bisa buat memilih, rokok itu selalu menemani aku di saat-saat sedih serta banyak pikiran" ucap Jennie.
"Kalau begitu mulai sekarang kita tidak akan saling kenal lagi jadi silakan keluar dari ruangan ini" ucap Lisa sambil mengalihkan wajahnya.
"Hiks... hiks... hiks... jangan honey please aku tidak mau kayak begini, hiks... hiks...hiks... baik lah aku milih kamu, aku akan stop buat ngerokok biar kamu tidak marah serta jauh dari aku" ucap Jennie sambil menangis.
"Sekarang hancurkan dan buang rokok itu" ucap Lisa.
Jennie dengan terpaksa mengambil rokok yang berada di tangan Lisa dan mematahkan menjadi dua lalu di buang ke tong sampah.
"Ini sebagai pengganti rokok, jadi kalau kamu ingin merokok buka satu bungkus dark chocolate kecil ini buat di makan" ucap Lisa sambil menyerahkan ke tangan Jennie.
"B-baik hon" ucap Jennie yang masih menangis.
"Ingat ya baby kalau baby bohong sama aku, aku bakalan pergi jauh dari baby karena aku tidak suka dengan seorang pembohong" ucap Lisa sambil memeluk Jennie.
"Aku akan berusaha hon buat stop merokok dan menuruti serta patuh dengan semua permintaan kamu" ucap Jennie sambil menyembunyikan wajahnya di leher Lisa.
"Lisa kami balik dulu ya" ucap Irene mewakili yang lain.
"Hon aku juga balik ya" ucap Jennie.
"No! Urusan kita belum kelar Jennie" ucap Lisa.
"Jen, kami balik dulu ya, bicara baik-baik sama Lisa" ucap Seulgi sambil menepuk bahu Jennie.
"Hon mengapa aku tidak boleh pulang?" tanya Jennie.
"Oh jadi tidak mau lama-lama di sini sama aku" ucap Lisa.
"Bukan begitu hon" ucap Jennie.
"Sana pulang" usir Lisa.
"Iya-iya aku tidak pulang, aku temenin kamu di sini tapi aku ijin dulu sama Eomma" ucap Jennie.
"Mana sini aku saja yang bicara sama Eomma" ucap Lisa.
Jennie pun mengeluarkan hp miliknya lalu menekan no telpon milik Eomma.
"Hallo, Eomma" panggil Jennie.
"Kenapa Nini?" tanya Eomma.
"Eomma, Nini ijin pulang malam ya soalnya sekarang lagi di rumah sakit" ucap Jennie.
Lisa memberikan kode kepada Jennie agar dirinya yang berbicara dengan Eomma Jennie. Jennie pun menyerahkan hp miliknya ke tangan Lisa.
"Hallo, selamat sore aunty perkenalkan nama saya Lalisa Bruschweiler Manoban" ucap Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl x Bad Girl
FanfictionKenakalan anak remaja mungkin adalah sebuah tindakan yang memang tidak bisa dihindari. Tapi apa susahnya jika lebih menggunakan pikiran sebelum melakukan tindakan yang akan menimbulkan kehancuran dan kesedihan bagi orang-orang yang disayang? Cerita...
