"Apa tindakan saya salah kalau memberikan hukuman untuk orang brengsek seperti anak anda dan teman-temannya" tanya Lisa sambil melihat ke pasangan Song.
Tuan serta Nyonya Song tidak bisa menjawab karena mereka pun mengakui kalau anaknya serta teman-temannya yang bersalah dalam hal ini.
"Song Company pun sudah menjadi milik saya, yang perlu anda lakukan saat ini hanya menandatangani surat penyerahan saham anda di perusahan Song Company. Saya akan memberikan kalian saham sebesar tiga persen untuk biaya kehidupan kalian" ucap Lisa sambil menunjuk surat penyerahan saham untuk di tanda tangani oleh Tuan serta Nyonya Song.
Dengan terpaksa mereka menandatangani surat tersebut setelah melihat kelakuan anak mereka yang ternyata sangat kurang ajar.
"Tuan Park tolong urus semua ini tapi tetap kembalikan saham tiga persen untuk mereka berdua" ucap Lisa sambil menyerahkan kembali surat itu ke pengacara Park.
"Tuan serta Nyonya Song, saya masih berbaik hati tidak membunuh anak kalian atas perbuatannya, tapi mohon maaf kalian tidak akan pernah bisa mengharapkan seorang cucu karena alat kelamin anak kalian sudah mati dan hanya bisa di pakai untuk membuang air kencing saja" ucap Lisa dengan acuh.
"Serta pastikan agar anak anda tidak membuat ulah kembali kalau tidak mau mati di tangan saya. Dan kalau kalian masih sayang dengan diri kalian sendiri pun lebih baik pikirkan langkah kalian sebelum melakukan sesuatu. Ini baru peringatan dari saya jadi kalian sudah bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau mencoba untuk menyakiti orang-orang di sekitar saya" ucap Lisa dengan tegas.
"Semua urusan sudah selesai jadi silakan kalian keluar!" usir Lisa kepada mereka hanya menyisakan Tuan Park.
"Uncle tolong selesai kan urusan ini secepatnya" ucap Lisa sambil menatap ke arah pengacara Park.
"Eeemmm......"gumam Tuan Park.
"Kenapa Uncle?" Tanya Lisa dengan binggung.
"Lisa a-apa itu anting di telinga kamu?" tanya Tuan Park dengan gugup.
Lisa yang malu segera menutup kedua telinganya, menyebabkan Tuan Park tertawa dengan terbahak-bahak.
"Hahahahaha...... astaga Lisa yang terkenal nakal ternyata bisa malu juga" ucap Tuan Park.
"Uncle sudah lah ketawanya, aku juga terpaksa menerima tindikan ini" ucap Lisa sambil memasang tampang datar.
"Lisa m-maaf kan Uncle, Uncle ingin ketemu dengan orang yang bisa menaklukkan kamu sampai menurut seperti ini" ucap Uncle Park.
"Orangnya ada di ruang istirahat Daddy" ucap Lisa sambil berdiri memanggil Jennie.
Jennie berjalan keluar bersama dengan Lisa. Jennie segera memeluk Uncle Park.
"Daddy kenapa bisa ada di sini?" Tanya Jennie.
"Daddy kan pengacara utama keluarga Manoban" ucap Uncle Park yang masih tertawa.
"Daddy kenalkan ini calon tunangan Nini" ucap Jennie sambil memperkenalkan Lisa.
"Daddy sudah kenal Nini, ini anak tunggal Tuan Manoban" ucap Uncle Park.
"Jadi Lisa ternyata Nini ini yang bisa menaklukkan kamu" ucap Uncle Park.
"Uncle stop menertawakan aku hanya karena masalah anting" ucap Lisa dengan kesal.
"Hahaha m-maaf tapi uncle tidak menyangka saja" ucap uncle park.
Lisa yang kesal pun akhirnya pergi meninggalkan ruangan tanpa menghiraukan panggilan siapapun. Lisa tetap berjalan sambil melepaskan ikatan rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl x Bad Girl
FanfictionKenakalan anak remaja mungkin adalah sebuah tindakan yang memang tidak bisa dihindari. Tapi apa susahnya jika lebih menggunakan pikiran sebelum melakukan tindakan yang akan menimbulkan kehancuran dan kesedihan bagi orang-orang yang disayang? Cerita...