B.G ~ 49

1.8K 138 6
                                    

Plak

Plak

Eomma yang saking kesalnya menahan emosi akhirnya secara tidak sadar menampar pipi Jennie, semua kaget melihat Jennie di tampar. Lisa segera menarik Jennie kedalam pelukannya dan dengan cepat menggendong Jennie dan membawa ke atas menuju kamar.

"Aku tidak menyangka kalau Eeomma adalah orang yang bisa bertindak kasar terhadap anak sendiri sebelum memastikan apa itu benar atau hanya editan foto semata. Lebih baik sekarang Eomma pikirkan apa benar dengan tindakan yang barusan terjadi apa tidak" ucap Lisa dengan tegas.

"Lisa, Jennie, tolong maafkan Eomma. Eomma benar-benar tidak sengaja menampar kamu" ucap Eomma dengan sedih.

"Aku cukup kecewa dengan tindakan Eomma" ucap Lisa sambil masuk ke dalam lift.

Sedangkan yang lain masih dalam keadaan kaget karena selama ini mau sebandel dan senakal apapun Eomma tidak pernah menggunakan tangan untuk memukul Jennie. Lisa segera masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu kamar dengan lembut Lisa mulai mengelus-elus punggung Jennie untuk meminta dirinya agar berhenti menangis.

"Baby sudah ya jangan menangis terus" ucap Lisa sambil mencium berkali-kali puncak kepala Jennie.

"Nini ayo kita pergi berlibur berdua saja tanpa ada yang mengetahui" ajak Lisa sambil melihat wajah Jennie.

"Aku hanya ingin di peluk sama Lili sekarang" ucap j/jennie dengan suara bayi dan terisak.

Lisa membawa Jennie menuju tempat tidur agar dirinya bisa memeluk Jennie sambil mengelus lembut punggung Jennie, tidak lama terdengar suara nafas teratur dari Jennie. Akhirnya Lisa memutuskan untuk ikut tidur saat melihat Jennie yang sangat imut saat tertidur.

Lisa terbangun akibat gerakan kecil yang di lakukan Jennie, Lisa mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menyesuaikan dengan cahaya ruangan setelah sepenuhnya tersadar dan melihat ke arah Jennie yang terlihat gelisah.

"Baby kenapa? Apa ada yang sakit?" tanya Lisa dengan khawatir.

"Aku kebelet pipis" ucap Jennie.

Lisa lalu menggendong Jennie masuk ke dalam kamar mandi dan mendudukkan Jennie di atas kloset sedangkan dirinya berbalik membelakangi Jennie dan menutup mata.

"Baby kalau sudah selesai panggil saja ya" ucap Lisa dengan lembut.

Mereka mencuci muka lalu Lisa menggandeng Jennie keluar kamar dan turun ke bawah untuk makan malam begitu sampai di bawah Lisa memanggil.

"Mark kemari" panggil Lisa.

Mark datang menghampiri "ada apa Tuan Muda?"

"Ambil kunci borgol lalu buka borgol ini sekarang sebelum saya hukum" ucap Lisa dengan tegas.

"Tapi Tuan Muda, kunci berada di tangan Tuan Besar" ucap Mark dengan takut.

"Saya tidak mau tahu dalam waktu lima menit borgol di tangan kami harus sudah terlepas!" ucap Lisa dengan tegas.

Mark langsung bergegas mencari keberadaan Daddy untuk meminta kunci borgol sesuai dengan permintaan Lisa.

"Tuan Besar" panggil Mark saat melihat Daddy.

"Kenapa Mark?" tanya Daddy.

"T-tuan Muda meminta kunci borgol" ucap Mark dengan gugup.

"Biar itu menjadi urusan aku" ucap Daddy sambil berdiri.

"T-tapi hanya di kasih waktu lima menit, Tuan" ucap Mark sambil mengelap keringat.

"Anaknya ada di mana sekarang?" tanya Daddy.

Bad Girl x Bad Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang