B.G ~ 60

1.7K 136 12
                                    

Sudah sebulan Lisa tinggal di Auckland menemani Jennie dan ketiga calon anaknya, setiap pagi Lisa pasti akan mengelus perut Jennie dan mengajak calon anaknya untuk berbicara.

Lisa mengajak Jennie untuk sarapan bersama, tapi dirinya terlihat kesal dengan makanan yang tersedia di meja makan.

"Apa harus selalu makan sehat begini? Aku merindukan makanan lain. Sudah sebulan makanan terus seperti mulai sari sarapan sampai makan malam. Aku bosan dan kapan akan berakhir" gumam Lisa dalam hati.

"Hon, apa ada yang salah dengan makanannya?" tanya Jennie saat melihat wajah Lisa yang seperti tidak ingin makan.

"Tidak ada apa-apa hon, aku hanya sedang memikirkan tentang kuliah saja" ucap lisa berbohong.

"Jangan berbohong hon. Aku lakukan semua ini juga demi kebaikan kamu bukan buat orang lain. Buat apa aku minta ahli gizi untuk membuatkan semua ini kalau bukan demi kamu dan aku. Lebih baik kamu habiskan makanannya" ucap Jennie dengan kesal.

Lisa pun menghabiskan makanan di depan Jennie dengan terpaksa sebelum dirinya berangkat ke kantor dan menyelesaikan materi kuliah yang di berikan oleh dosennya.

Untungnya karena Lisa sekarang berkuliah untuk mengambil gelar S-3, jadi dirinya bisa melakukan kuliah dengan sistem online dan mengumpulkan tugasnya dapat langsung di kirim ke Dosen melalui email.

Sedangkan Jennie saat ini tetap di rumah hanya untuk membuat sketsa karena semua urusan butik di urus oleh Somi dan Jisoo, lalu perusahaan JL company di urus oleh Lisa di bantu oleh sekretaris Jennie.

Lisa yang bersiap untuk berangkat pun mendekat untuk memeluk Jennie dan berpamitan kepada calon anaknya sambil berlutut dan mengusap perut Jennie, Lisa mengajak berbicara "Hey triplet baby, Pipo is going to work, you guys are inside, don't make trouble for Moma. Pipo love you triplet."

"Love you honey" ucap Lisa sambil mencium bibir Jennie lalu dirinya berangkat kerja.

Lisa yang sudah bosan dengan makanan sehat pun mulai membeli makanan siang dan malam dari luar sedangkan makanan sehat yang di siapkan selalu tidak di sentuh selama seminggu ini dan setiap Lisa makan makanan yang di beli pasti akan selalu memuntahkan keluar semua isi perutnya.

Jennie pun hanya diam saja selama seminggu ini, tapi saat ini dirinya sedang khawatir dengan kondisi Lisa dan akhirnya memilih untuk memanggil dokter ke rumah untuk memeriksa keadaan Lisa.

"Sudah puas hon, buat makan dan jajan sembarangan di luar? Apa masih mau terus jajan dan makan di luar? Apa kamu kira kondisi kesehatan kamu sudah baik seperti dulu? Kalau belum puas lanjutkan saja terus untuk jajan dan makan di luar tidak usah makan makanan sehat yang aku siapkan kalau kamu merasa terpaksa" marah Jennie kepada Lisa.

"Maaf hon, aku mengaku salah. Maaf karena aku bandel di luar. Maaf, aku tahu kondisi aku masih belum sehat benar. Maaf buat kamu sudah khawatir" ucap Lisa dengan lemas.

"Terserah kamu lah baby, aku sudah malas buat mengurus kamu, lebih baik aku fokus pada kehamilan aku dari pada pusing menghadapin kamu yang sudah tahu keadaan kamu dari terakhir kita periksa" ucap Jennie sambil membalik badannya.

"Jendeuki, ini dokter sudah sampai" teriak Jisoo dari luar pintu.

"Suruh masuk saja Jisoonie" ucap Jennie sambil beranjak menuju sofa.

"Honey, kamu mau kemana? Kamu kan tahu kalau aku itu takut dengan jarum suntik bukannya di temenin malah pergi" gerutu Lisa dengan lemas.

"Urus saja sendiri, aku sudah cape mengurus kamu yang selalu membantah" ucap Jennie dengan acuh tidak acuh.

Dokter masuk bersama dengan Jisoo, Jennie hanya memperhatikan saat Dokter memeriksa Lisa. Dokter pun mengeluarkan jarum suntik serta infusan, Lisa yang melihat ini pun bergerak untuk menghindar.

Bad Girl x Bad Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang