Sekarang triplet sudah berumur satu tahun, mereka semua memutuskan kembali ke Korea dan mansion yang di bangun oleh Lisa pun sudah selesai dan sudah siap untuk di tempatin. Pelayan, supir, bodyguard dan yang lain semua sudah tersedia di mansion baru.
"Baby sudah siap kembali ke Korea?" tanya Lisa sambil menggendong Fred dan Alen di tangannya.
"Yes hon. Selama ada kamu selalu di samping aku, pasti aku akan ikut kemana pun kamu membawa aku" ucap Jennie yang sambil memberikan asi kepada Fredo.
"Moma, kapan giliran Alen?" tanya Lisa sambil menirukan suara anak kecil.
"Sabar ya sayang biarkan kakakmu menyusu dulu, nanti pasti Alen dapat giliran" ucap Jennie dengan lembut.
Sedangkan Fred yang berada di gendongan Lisa pun tertidur pulas, dengan perlahan Lisa menaruh anak pertamanya ke dalam tempat tidur miliknya sambil sesekali mencium kening anaknya.
Lisa mengajak Alen untuk bercanda sambil menunggu giliran dirinya untuk di berikan asi, Jennie yang melihat bagaimana interaksi Lisa dan ketiga buah hatinya membuat hati Jennie sangat senang dan gembira.
"Putri cantik Pipo kalau sudah besar harus mencari laki-laki yang baik dan yang mampu menjaga kamu, kamu harus membawa laki-laki itu untuk bertemu dengan Pipo, Moma dan kedua kakak kamu untuk mendapatkan ijin berpacaran" ucap Lisa sambil mengajak bicara putri kecilnya yang sesekali di cium.
"Pipo, ayo gantian sekarang Pipo yang mengurus Fredo, biarkan Alen menyusu sama Moma" ucap Jennie sambil membersihkan mulut anaknya.
Seminggu setelah mereka sampai di Korea, Lisa dan Jennie pun mengadakan pernikahan di sebuah gereja dan akan mengadakan resepsi mewah sesuai janji Lisa kepada Daddy.
Sebelum Jennie melangkah keluar menuju altar, Mommy datang mengantarkan perhiasanhadiah dari Lisa untuk Jennie. Mommy memasangkan perhiasan kepada Jennie sesuai dengan permintaan Lisa.
Jennie berjalan keluar kamar sambil mengandeng tangan Daddy. Terdengar alunan musik mulai di mainkan saat Jennie memasuki altar dengan di gandeng oleh Daddy. Mereka memasuki gereja dengan anggun dan berjalan menuju altar.
Semua para tamu terkagum-kagum melihat kecantikan Jennie yang terlihat sempurna dengan mengenakan gaun pernikahan mewah berwarna putih yang semakin membuat dirinya terlihat seperti seorang putri kerajaan.
Jennie terkesima melihat Lisa yang berdiri di altar dengan gagah dan berkharisma dengan texudo putih yang sangat menonjolkan bentuk tubuh Lisa.
Sampai di depan altar Daddy menyerahkan tangan Jennie ke dalam genggaman tangan Lisa.
"Lisa, Daddy berharap kamu bisa menyayangi serta membahagiakan dan melindungi Jennie sebaik mungkin seperti Eomma menjaga Jennie dan jangan bertindak kasar. Apabila kamu sudah tidak mampu tolong kembalikan Jennie kepada Eomma serta Daddy serta Mommy" ucap Daddy.
"Baik Daddy. Aku akan menjaga, melindungi, menyayangi serta membahagiakan Jennie dengan jiwa dan raga aku" ucap Lisa.
Daddy pun berjalan menuju kursi yang di sediakan dan duduk di samping Mommy.
"Bisa kah upacara pemberkataan ini di laksanakan" ucap Pastor.
"Bisa di laksanakan Pastor" ucap Lisa.
"Bagi yang keberatan dengan pernikahan Lalisa Bruschweiler Manoban dan Jennie Kim silakan berbicara sekarang atau diam untuk selamanya" ucap Pastor sambil melihat ke sekeliling gereja.
"Karena tidak ada yang berkeberatan maka acara pemberkatan ini saya lanjutkan" ucap Pastor.
Lisa pun mulai mengucapkan janji pernikahan "Saya mengambil engkau Jennie Kim untuk menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus dan inilah janji setiaku yang tulus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl x Bad Girl
FanfictionKenakalan anak remaja mungkin adalah sebuah tindakan yang memang tidak bisa dihindari. Tapi apa susahnya jika lebih menggunakan pikiran sebelum melakukan tindakan yang akan menimbulkan kehancuran dan kesedihan bagi orang-orang yang disayang? Cerita...