Tiba-tiba Lisa segera melepaskan genggaman tangan Jennie dan berlari menuju kamar mandi untuk memuntahkan semua isi perutnya.
"Dasar itu anak ayam sudah tahu bayinya sensitif kalau melihat Jennie kesal malah di buat kesal" ucap Rose.
"Pipo, sudah puas membuat triplet kesal?" tanya Jennie.
Lisa berjalan mendekati Jennie sambil mengecup dan mengelus perut Jennie, "baby triplet, Pipo minta maaf ya sudah buat Moma kesal, Pipo janji tidak buat Moma kesal lagi" ucap Lisa dengan lembut.
Mommy memanggil Dokter untuk membenarkan infus ya terlepas saat Lisa berlari menuju kamar mandi. Dokter datang untuk memasang kembali infus baru ke punggung tangan Lisa sebelumnya Dokter sudah mensterilkan luka yang sebelumnya. Setelah selesai memasang infus yang baru, Dokter pun berpamitan keluar ruangan.
"Daddy, tidak mau tahu sekarang juga kalian tunangan setelah Jennie melahirkan dan anak kalian sudah berumur satu tahun kalian harus mengadakan pernikahan dengan resepsi yang super mewah" ucap Daddy.
"Baik Grandpa, Grandma, Halmeoni" ucap Lisa menirukan suara anak kecil.
Selama kehamilan Jennie di wajibkan tinggal di Zurich, sampai dirinya melahirkan karena para orang tua tidak ingin mengambil resiko.
Pertunangan Lisa dan Jennie pun terjadi di kamar rawat Lisa sambil di saksi kan oleh kedua keluarga dan para sahabat mereka. Lisa sudah jauh-jauh hari menyiapkan cincin pertunangan mereka dan selalu membawanya kemanapun dia pergi, kalau dia tidak mengalami kecelakaan kemungkinan masalah kehamilan Jennie masih akan di sembunyikan dari semua orang.
Lisa sebenarnya ingin mengadakan sebuah pesta kecil untuk pertunangan mereka tapi karena perintah dari Daddy, mau tidak mau harus terjadi dalam keadaan Lisa yang sedang terluka.
"Daddy, harap kamu bisa menjaga Jennie dengan baik dan tidak mengecewakan kami" ucap Daddy.
"Aku pasti akan menjaga Jennie dan anak kami dengan baik, Daddy, Mommy, Eomma. Kalian boleh menghukum aku kalau aku gagal menjalankan tugas aku sebagai kepala rumah tangga, suami dan ayah yang baik untuk Jennie dan anak-anak kami" ucap Lisa sambil mencium kening Jennie.
Hari yang di tunggu pun tiba dengan gelisah Lisa mencoba menenangkan Jennie yang sedang merasakan kesakitan.
"Tahan hon, sebentar lagi kita sampai di rumah sakit" ucap Lisa sambil mengelus perut Jennie.
"My baby tolong bersabar ya, saat ini Pipo sedang membawa Moma menuju rumah sakit" ucap Lisa sambil mengelus perut Jennie.
"Sayang, kamu boleh pukul aku, gigit aku, marahin aku untuk mengurangi semua rasa sakit kamu" ucap Lisa sambil mengelus punggung Jennie.
Jennie menggigit paha Lisa, saat dia kembali merasakan sakit di bagian perutnya, Lisa yang terkejut saat Jennie menggigit pahanya hanya bisa menahan supaya dia tidak berteriak.
Kedua orang tua mereka dan para sahabat mereka pun sudah berangkat menuju rumah sakit. Begitu Lisa sampai di rumah sakit dengan segera dirinya menggendong Jennie sambil berteriak memanggil Dokter dan Suster.
"Dokter, Suster, tolong istri saya" ucap Lisa sambil berteriak dengan kencang.
Perawat segera mendorong brankar, Lisa segera meletakkan Jennie di atas brankar dan dirinya ikut berlari di samping brankar sambil menggenggam tangan Jennie.
"Suster segera dorong pasien menuju kamar operasi" ucap Dokter Kandungan.
"Anda harus menunggu di luar nona" ucap suster sambil menahan Lisa.
"Saya akan ikut masuk menemani istri saya yang mau melahirkan. Jangan pernah berusaha menghalang-halangi Lalisa Bruschweiler Manoban" teriak Lisa dengan kencang dan mendorong Suster ke samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl x Bad Girl
FanfictionKenakalan anak remaja mungkin adalah sebuah tindakan yang memang tidak bisa dihindari. Tapi apa susahnya jika lebih menggunakan pikiran sebelum melakukan tindakan yang akan menimbulkan kehancuran dan kesedihan bagi orang-orang yang disayang? Cerita...