"Pembunuh" gumam pria tersebut yang tidak terlalu terdengar olehnya.
"L-lo b-bilang apa barusan" kenapa suara Miselia bergetar, ia sudah berusaha agar suaranya tenang namun tak bisa.
Pria tersebut berjalan santai kearahnya yang semakin membuat Miselia berkeringat dingin.
"Kamu gak papa sayang?" Tanya pria tersebut membelai rambut Miselia. Bukannya nyaman ia semakin bergetar. Apa ini, kenapa respon tubuhnya begitu takut.
"Lo, siapa?"
Tangannya terhenti lalu menatap Miselia seksama, apa gadis didepannya sedang bermain peran?
"Hahaha, sayang gak lucu deh bercandanya" ia menyeka sudut matanya yang Miselia yakini tak ada air disana. Mungkinkah dia salah satu orang penting di Miselia.
"Gue serius"
Tawa itu terhenti terganti dengan wajah yang tenang namun menghanyutkan.
"Aku tunangan mu sayang, Apakah kamu marah karna aku lupa datang ke acara dinner kita"
"Tu-tunangan?" Miselia mengamati pria tersebut guna menebak tokoh manakah dirinya.
Wajah tegas tergolong tampan namun misterius, penampilan sama dengan Marcelio rapi. Tidak mungkinkan, deskripsi ini terlalu cocok untuk antagonis pria.
"E-ellias?" Gumam Miselia
"Correct sayang" bukankah Miselia cuma tokoh yang tak pernah disebut, bagaimana bisa ia hadir dalam lingkaran para tokoh penting.
Apakah ada novel lain yang berkaitan dengan ini. Miselia memegang kepalanya ia merasa dunianya berputar saat ini, gak ia harus lari dari tempat ini.
Tokoh antagonis lebih tak tertebak karna mereka jarang disinggung, namun Miselia tau bahwa Ellias lebih berbahaya daripada tokoh utama.
Senyum yang sejak tadi mengembang kini lenyap seketika. Ellias meremas bahu Miselia kemudian ia berkata menggunakan suara seraknya.
"Kamu sudah mengingatku hmm, jangan bertingkah seolah dirimu amnesia karna itu gak akan pernah berguna dan membuat sikapku menjadi lebih baik pada mu"
"Singkirkan semua skenario di otak kecilmu itu" lanjut Ellias
Wajahnya kini memucat, ringisan yang coba ia tahan karna tekanan di bahunya. Apa yang terjadi antara pemilik tubuh ini dengan tokoh antagonis?.
Sampai manakah alur novel ini, Kepalanya kembali berdengung, tangannya meremas rambutnya. Ellias menatap Miselia tak bergeming drama apalagi yang akan gadis itu lakukan.
Rintihan mulai terdengar memilukan, darah juga mulai naik keatas dari selang infus karena Miselia yang terus bergerak.
Brakkk.....
Marcelio membuka pintu dengan tergesa saat mendengar suara Miselia, ia melirik sekilas Ellias yang tak bergeming dan hanya menatap datar rintihan Miselia.
"Hey, Kak Marcel disini"
Marcelio mendekap tubuh Miselia, tangannya menahan Miselia agar tidak berontak. Kemudian kegelapan kembali menjemput Miselia."Miselia hey..." Marcelio memencet tombol darurat saat melihat Miselia yang tak sadarkan diri.
Dokter memasuki ruangan dan meminta mereka agar keluar, Marcelio dan Ellias keluar dari ruang perawatan.
"Gue tau lo benci sama Miselia, tapi tolong jangan bawa rasa benci lo saat keadaan dia yang gak baik-baik aja"
Ucap Marcelio menatap Ellias, ia tau hubungan pertunangan mereka hanya sebuah kesepakatan kedua keluarga, lebih tepatnya kesepakatan bisnis kedua orang tua mereka agar bisnis mereka menjadi semakin kuat, yang sepertinya memberatkan Ellias. Ia tak menyalahkan temannya namun ia tak akan pernah terima jika Ellias menyakiti Miselia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an Antagonist Fiance (SELESAI)
General Fiction🪹🪹PERPINDAHAN JIWA MUSIM 1🪹🪹 Disclaimer : Tata bahasa masih berantakan Sebuah cerita transmigrasi pada umumnya, tidak ada yang spesial kecuali hubungan kita. Disclaimer : Pemeran utama lemah lembut tak bertulang menyebabkan banyak berkata kasar...