Hello guys maaf author baru sempet lanjut up, mungkin kalian sedikit mulai lupa dengan alurnya. Entah kenapa cerita ini lebih berat dari cerita yang lain. Author sering kena writter block yang ngebuat lama update. Dan maaf kalo ceritanya gak sesuai ekspektasi kalian. Terima kasih masih setia menunggu❤️❤️
🐥🐥🐥🐥🐥
Ellias menatap bosan Kenedric yang sejak tadi memberinya wejangan agar move on dan meniru jejaknya. Pria yang baru saja menyerahkan kertas undangan pertunangan tersebut.
"Masak lo mau terus stuck dimasa lalu, gue tau berat emang tapi inget dude life goes on" nasehat Kenedric.
Plakkk
Sebuah majalah terlempar kearah pria itu siapa lagi kalo bukan Ellias pelakunya.
"Bacot mulu yang udah move on, gak inget dulu ngegalau hampir 5 tahun" ejek Ellias.
"Nah makannya itu gue gak mau lo ngikutin jejak gue. Mari move on dude, gue tau berat tapi kalo lo berlarut gak akan ngasilin apapun. Life goes on"
"Gak ngasilin apapun? Lo salah keknya. Buktinya dari kesedihan ini perusahaan makin maju dan berkembang." Bangga Ellias pelampiasannya adalah hal yang menguntungkan bagi semua orang.
"Susah nasehatin sama orang yang gagal move on"
"Susah ngomong sama orang yang udah move on" balas Ellias tersenyum miring.
"Udahlah gue bosen sama lo. Kalo lo berubah pikiran atau mau cari cewe baru hubungi gue biar nanti gue kenalin sama temen tunangan gue" tawar Kenedric.
"Gak minat, sana pergi gue udah ngusir lo" usir Ellias. Ia sudah bosan mendengar wejangan Kenedric yang memintanya untuk move on. Sementara orang tuanya tengah tertawa melihat anaknya yang menyesal dan gagal move on. Meski mereka masih berbelas kasih. Tapi kalimatnya kadang bikin nusuk hati yupi Ellias.
"Gue balik dulu, jangan rindu"
"Mimpi lo ketinggian bangun dulu biar ga jatoh"
Kenedric akhirnya keluar meninggalkan Ellias yang termenung. Ia menatap cincin pertunangan mereka yang melingkar manis. Serta potret pertunangan mereka yang terpasang di meja kerja Ellias.
"Aku belum siap buat ngehapus kamu dari hatiku" gumam Ellias. Entahlah ia sama sekali tak siap. Setiap mencoba atau hanya berniat untuk move on bayang-bayang perilaku buruknya dan wajah sedih Miselia selalu berputar. Membuatnya merasa berkhianat jika sampai memadu kasih dengan perempuan lain.
______
Alice terus menggandeng tangan Miselia berlari keluar dari bandara, sementara Marcelio menarik koper mereka. Akhirnya mereka kembali ke Indonesia, Rainer dan Stefani masih ada urusan baru akan menyusul beberapa hari ke depan."Ayo mommy Alice gak sabar mau ke rumah uncle Lio katanya dia punya ikan besar"
"Pelan sayang, nanti kamu kecapean" ucap Miselia.
"Alice pelan, kasian aunty Misel capek" titah Marcelio
Alice kontan berhenti, kemudian berbalik kearah Miselia merangkul kakinya.
"Maafin Alice ya mommy, bikin mommy capek""Gak papa sayang. Mau mommy gendong aja?" Tawar Miselia yang diangguki antusias Alice.
Miselia mengangkat Alice kemudian berjalan bersama Marcelio, dalam sekali lihat pasti mereka menganggap mereka adalah keluarga kecil yang bahagia ditambah dengan Alice yang manis.
Mereka telah masuk ke dalam mobil, Alice tertidur dalam pangkuan Miselia yang sedang menatap ke arah jendela. Akhirnya ia kembali setelah sekian lama, kota yang telah lama ia tinggalkan demi bersama keluarga kandungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an Antagonist Fiance (SELESAI)
General Fiction🪹🪹PERPINDAHAN JIWA MUSIM 1🪹🪹 Disclaimer : Tata bahasa masih berantakan Sebuah cerita transmigrasi pada umumnya, tidak ada yang spesial kecuali hubungan kita. Disclaimer : Pemeran utama lemah lembut tak bertulang menyebabkan banyak berkata kasar...