Miselia kembali beraktivitas di tokonya. Mari kita lupakan sejenak tentang kemarin. Meski saat di rumah sakit Ellias gencar mendatanginya namun Marcelio selalu mengusirnya.
Meski Marcelio memintanya agar terus beristirahat namun ia sudah sangat bosan dan merindukan tokonya.
Miselia saat ini berada di ruangannya. Ia ingin membantu dibawah tapi kedua pegawainya Clara dan Ozzy menolak keras dirinya membantu. Katanya nanti Kak Misel sakit lagi, padahal kan ia bukan sakit keras hanya mencoba lenyap dari dunia ini.
Mengingat kehidupannya yang kembali normal, ia merasa lebih tenang ditambah dengan dirinya yang terbebas dari ikatan pertunangan Ellias.
Tok
Tok
Ketukan dari pintu mengalihkan lamunannya.
"Masuk"
Pintu terbuka menampilkan punggung Clara, gadis itu berbalik dan memperlihatkan sebuah buket bunga. Clara mendekat ke arah meja Miselia lalu meletakkannya disana.
Miselia mengangkat alis sebelah, bunga peony, bunga yang memiliki banyak makna tersebut sangat menyentuh.
"Dari siapa?"
"Gak tau sih kak, tadi diantar kurir"
"Ya udah, lo boleh balik kerja"
"Permisi kak"
Clara keluar dari ruangan Miselia. Ia meneliti buket bunga itu. Tangannya terulur melihat sebuah surat terselip di dalam ikatan pita.
Tangannya terulur mengambil sepucuk surat tersebut.
______________________________________
Beri Ell kesempatan untuk menebus semua kesalahan.
Maafin Ell, Miselia
______________________________________
Miselia meremas surat tersebut, ia membawa buket bunga tersebut keluar dari ruangannya, kakinya menuruni tangga menuju keluar dari toko.
Matanya mengedar mencari sosok yang ia yakini berada disekitar toko rotinya, bukankah motifnya sama seperti kebakaran itu. Benar saja mobil hitam yang ia hafal diluar kepala milik pria yang mengirim buket bunga ini.
Miselia menghampiri mobil tersebut meski tangannya gemetar. Tak semudah itu melupakan perlakuan kasar Ellias, tangannya terulur mengetuk kaca mobil. Pria tersebut keluar menatap Miselia teduh.
Brakk
Buket bunga terlempar kearah Ellias. Pria tersebut dengan sigap menerimanya. Miselia menatap nyalang, menghalau rasa takut dan getaran tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an Antagonist Fiance (SELESAI)
General Fiction🪹🪹PERPINDAHAN JIWA MUSIM 1🪹🪹 Disclaimer : Tata bahasa masih berantakan Sebuah cerita transmigrasi pada umumnya, tidak ada yang spesial kecuali hubungan kita. Disclaimer : Pemeran utama lemah lembut tak bertulang menyebabkan banyak berkata kasar...