Ellias menepati janjinya, 3 hari pria itu memberinya ruang. Meski kiriman hadiah bersama sepucuk surat berisi permintaan maaf masih berlanjut.
Hari ini ia akan mengantar Marcelio ke bandara pria itu akan ke luar negri untuk satu minggu ke depan. Ah ia pasti akan merindukan kakak yang menyebalkan itu.
Mereka telah tiba di bandara, Marcelio merengkuh Miselia pelan, ia mengusap kepala Miselia. Meski enggan meninggalkan Miselia tanpa pengawasan ia harus tetap pergi.
"Jaga diri, kalau pria itu datang lagi bilang Kak Marcel" pria itu yang dimaksud Marcelio adalah Ellias. Ia mewanti-wanti Miselia agar menjauh dari Ellias. Ia tak ingin Miselia disakiti pria brengsek itu yang sialnya adalah sahabatnya.
"Pasti kak"
"Kalo ada apa-apa langsung hubungi Kak Marcel, gue sayang lo" ucapnya mengecup singkat dahi Miselia.
"Gue lebih sayang Kak Marcel, buruan masuk nanti keburu telat" ucap Miselia mendorong Marcelio, pria itu hanya terkekeh menurut ia melangkah menuju pintu keberangkatan.
"Safe flight kak" Miselia melambai mengucapkan selamat tinggal.
Miselia memilih kembali ke toko memastikan semua berjalan dengan semestinya.
_____
Didepan toko ia menemukan seorang pria yang tengah berdiri membelakanginya. Postur yang ia hapal di luar kepala. Ia mendengus kesal, tidak bosankah pria itu menghampirinya berulang walau berujung penolakan.
"Pergi dari toko gue" ucap Miselia mengalihkan perhatian pria tersebut.
Ellias, pria yang menatap ke dalam toko tadi, ia bermaksud melihat Miselia sebentar lalu pergi jika tak diinginkan.
"Miselia beri..."
"Gak ada kesempatan kedua, cukup kemarin"
"Gue janji..."
"Jangan janji sama gue. Gue benci kebohongan" kalimat Ellias yang selalu terpotong, Miselia sudah bosan mendengar permohonan maaf Ellias.
Ellias bersimpuh di depan Miselia mengacuhkan pandangan orang yang teralih padanya. Tangannya menangkup memohon maaf pada Miselia.
"Maafin gue"
"Berdiri, mau lo bersimpuh sampai besok gak ada gunanya"
Miselia berjalan melewati Ellias. Namun baru akan masuk tangannya ditahan. Ia mendongak menatap Ellias kesal.
"Apa lagi"
"Gue bakal lakuin apapun itu, asal lo maafin gue" pintanya.
"Lepasin" ucap Miselia kesal
"Miselia" ucap Ellias
"Lo paham bahasa manusia gak sih" semburnya
Genggaman terlepas, Miselia berjalan menuju toko rotinya. Hal tersebut menjadi perhatian semua orang. Seorang ceo dari perusahaan besar bersimpuh didepan pemilik toko roti adalah sebuah topik yang hangat bukan, namun saat Ellias menatap dingin mereka mengalihkan perhatiannya. Siapa yang tak kenal dengan Ellias pemilik Salvatore group yang sayapnya terbentang luas.
_______
"Kak Misel gak papa?" Tanya Ozzy
"Gue baik, lanjut kerja aja" ucap Miselia memijat kepalanya ahh pria itu pantang menyerah juga ternyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an Antagonist Fiance (SELESAI)
General Fiction🪹🪹PERPINDAHAN JIWA MUSIM 1🪹🪹 Disclaimer : Tata bahasa masih berantakan Sebuah cerita transmigrasi pada umumnya, tidak ada yang spesial kecuali hubungan kita. Disclaimer : Pemeran utama lemah lembut tak bertulang menyebabkan banyak berkata kasar...