38

15.3K 1.8K 42
                                    

Hamparan kotak-kotak tanah berumput dengan sebuah nama bertuliskan orang-orang terkasih hari ini terlihat kelabu. Kembali mereka mendapat anggota baru yang akan menjadi penambah kotak baru diantara mereka.

Jajaran pelayat memenuhi sebuah galian yang akan menjadi saksi bisu tempat bersemayannya seorang terkasih mereka. Tempat dingin dan sepi tak berteman tersebut akan menjadi rumah barunya.

Kacamata hitam bertengger di hidung mancung pria berkemeja hitam tersebut. Kacamata yang sengaja ia pakai untuk menutup matanya yang memerah menahan tangis.

Sementara Marcelio menyeka air mata yang terus turun, adiknya saudara yang pernah ia cintai kini pergi tanpa pamit. Kenedric dan Dellion menatap sendu ke depan kearah peti mati yang mulai siap dimasukkan.

Papa dan mama Marcelio juga ikut hadir, mereka ikut sedih merasa bersalah pada Miselia karna seumur hidupnya tak pernah tercukupi kasih sayang. Mereka terlalu gila harta hingga mengabaikan dan menjual Miselia tanpa sadar. Gadis penurut itu kini telah hilang tak bersisa meninggalkan rasa bersalah pada mereka yang pernah menyakitinya.

Clara dan Ozzy sudah menangis tersedu sejak tadi, menyayangkan insiden yang merenggut bos sekaligus kakak mereka.

Mommy dan Daddy Ellias menatap sendu putranya dan peti Miselia. Ia tau Ellias terpukul akan hal ini, mereka melihat usaha putranya untuk mendapat maaf gadis itu. Pukulan bertubi bagi mereka yang kehilangan orang terkasih. Mommy Ellias terus menyeka air mata yang menetes ia seolah merasa deja vu merasa sakit yang sama seperti saat kehilangan Elina. Menyaksikan sosok yang telah dianggap sebagai putrinya ke peristirahatan terakhirnya. Rasa sakit orang tua yang ditinggal pergi terlebih dahulu oleh putrinya.

Peti mati mulai masuk menyentuh dasar lubang secara perlahan, kemudian petugas pemakaman sedikit demi sedikit menutup lubang tersebut. Memasang nisan dengan ukiran nama Miselia adwiguna, bersemayam dengan tenang didalam sana. Bunga mulai ditaburkan diatas lahan kotak tersebut. Setelah pemuka agama memanjatkan doa-doa atas arwah Miselia mereka mulai meninggalkan pemakaman satu persatu.

"Sayang, mau pulang bareng?" Tanya mommy Ellias.

"Mommy sama daddy duluan aja. Ell masih mau lihat Miselia" jawab Ellias tanpa menatap orang tuanya. Mommynya yang melihat putranya hancur ikut sedih. Kenapa takdir sekejam ini pada keduanya.

"Daddy pulang dulu. Kamu jaga diri" Daddy Ellias membawa sang istri untuk pulang meninggalkan Ellias yang masih termenung.

 Kamu jaga diri" Daddy Ellias membawa sang istri untuk pulang meninggalkan Ellias yang masih termenung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seikat bunga mawar merah yang sejak tadi berada dalam genggamannya. Ellias berjalan mendekati makam Miselia, tanahnya masih terlihat merah. Nisan bertuliskan nama yang sama dengan nama yang tertulis di hatinya.

Suasana pemakaman saat ini sedikit mendung dengan angin yang terus berhembus menerbangkan helai rambut pendeknya.

Kacamata tersebut Ellias lepas, ia menatap lebih dalam nisan tersebut. Mawar yang dalam genggamannya kini beralih berada diatas makam Miselia. Ellias terduduk, mengusap berulang-ulang ukiran nama tersebut.

Become an Antagonist Fiance (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang