19

34.4K 3.7K 113
                                    

Miselia memilih bermain aman, ia akhirnya menuruti ucapan Ellias. Keluar dari kantor Dellion. Kakinya melangkah turun menuju kamar Marcelio kakaknya. Ia menutupi luka yang untungnya tidak lebah di dahinya dengan poninya. Miselia terpaksa membuat poni agar lukanya tak terlihat.

Miselia mengetuk pintu kamar Marcelio. Terdengar sahutan dari dalam memperbolehkannya masuk.

"Kak"

"Tumben belum siap-siap" balas Marcelio yang melihat Miselia masih memakai pakaian rumahan.

"Miselia mau berhenti kerja di kantor Dellion" ucapnya.

"Kenapa, dia jahat sama lo?"

"Engga, gue cuma pengen fokus buat renovasi toko roti aja kak" balasnya.

Marcelio mengangguk tanpa bertanya lebih panjang. Lagipula ia tak suka jika Miselia menjadi budak perusahaan. Lebih baik Miselia bersenang-senang dengan hobinya membuat roti.

"Nanti kak Marcel yang ngomong sama singa" balas Marcelio

"Makasih kak" Miselia memeluk Marcelio, pria itu sempat menegang tapi ia tetap membalas pelukan Miselia.

Tanpa disadari setitik air mata mengalir, Miselia buru-buru menghapusnya agar Marcelio tak curiga.

"Nanti kak Marcel atur biar renovasi tokonya cepat selesai"

"Gak usah kak biar gue aja. Tabungan Miselia masih ada kalo cuma buat renov toko"

"Ya udah gue percaya sama lo. Kalo kurang biayanya lo bilang gue aja"

"Pasti"

________


Hari ini tepat 2 minggu setelah ia resign dari pekerjaannya, Dellion mempermudah keluar dirinya entah mungkin ada atau tidak ada dirinya sama sekali tak berpengaruh apa-apa. Toko rotinya sudah kembali beroperasi pembeli juga sudah kembali meramai, meski pernah terjadi insiden kebakaran sama sekali tidak menyurutkan minat pembeli.

Renovasi kali ini bagian lantai 2 toko menjadi lebih berguna, terdapat beberapa ruang yang bisa Miselia pakai untuk beristirahat ataupun menginap. Terdapat rooftop yang semula tak berguna akan Miselia pakai untuk membuat taman mini dan sekedar melihat bintang.

2 minggu ini cukup adem karna Ellias yang pergi ke luar kota, hal itu membuat dirinya bisa bernafas lega. Meski masih ada perasaan was-was, bisa saja pria gila itu merencanakan suatu hal besar.

"Miselia"

Miselia mengangkat kepala, matanya menemukan Kenedric yang tengah tersenyum padanya.

"Eh kak ken"

"Panggil Kenedric aja"

"Mau pesen apa?"

"Menu spesial disini apa?"

"Cake coklat mau, itu menu yang paling laris"

"Ya, itu satu bungkus ya"

"Duduk dulu Ken"

Kenedric memilih duduk mengamati Miselia dari jauh, Miselia dengan segera menyiapkan pesanan Kenedric. Setelah selesai ia mendekat mengantarkan pesanan pria yang tengah duduk dimeja tengah tersebut.

"Clara, tolong gantiin dulu ya" ucapnya

"Baik kak" balas Clara

Become an Antagonist Fiance (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang