Marcelio berada di kantor Ellias. Pria sialan itu, setidaknya harus merasakan balasan darinya karna membuat Miselia mencoba bunuh diri.
Ia membuka kasar pintu ruangan Ellias. Kilatan mata Marcelio sangat menyeramkan kali ini. Siapa yang terima jika adik kesayangannya diperlakukan dengan tidak adil. Ellias menatap Marcelio datar.
"Maaf pak kami sudah menahan beliau"
"Pergilah, ini urusan saya" Ia mengusir bawahannya yang mencoba menahan Marcelio. Pintu tertutup, kini suasana ruang Ellias sangat mencekam. Mereka sama menatap dengan nyalang.
"Apa maksud lo hah" teriak Marcelio mencengkram kerah kemeja Ellias.
Pria itu hanya menatap seolah tak tau. Marcelio tersenyum remeh, amarahnya semakin membuncah melihat pria didepannya yang merasa tak bersalah.
"Gue gak paham"
"Lo bilang Miselia yang membunuh Elina. Maksud lo apa"
"Emang bener kan, dia yang ngebunuh" ejeknya. Tangannya melepas cengkraman Marcelino.
"Lo denger sendiri dari pihak kepolisian bahwa kasus itu sudah selesai bangsat"
"Tapi bagi gue itu belum selesai, bagaimana huh" ejeknya
"Sialan lo Ellias" Marcelio mengeram pria itu harus diberi pelajaran.
Bughhh
"Itu buat lo yang bilang Miselia pembunuh"
Bughhh
"Itu buat lo yang bikin Miselia mencoba bunuh diri"
Dua pukulan telak yang membuat Ellias tersungkur "Gue menyesal membiarkan Miselia menerima pertunangan kalian. Fuck Ellias, lo sungguh brengsek. Gue gak pernah tau lo semenjijikan ini" ia mengibaskan tangannya setelah memukul Ellias. Pria itu tak menyangka Miselia kembali mencoba bunuh diri, ia sungguh telah merusak mental seseorang.
Ellias bangkit menyeka sudut bibirnya yang berdarah. Cukup kuat juga pria itu.
"Miselia hampir mati karna lo sialan, dia mencoba bunuh diri karna lo bilang bahwa Miselia pembunuh" ucap Marcelio dengan keras. Persetan dengan persahabatan mereka. Pria sialan itu sudah melewati batasnya.
Tubuhnya menegang mendengar fakta Miselia kembali ingin mengakhiri hidupnya. Lemah sekali gadis itu, hanya mendengar bahwa ia seorang pembunuh sudah ingin mengakhiri hidupnya.
"Baru hampirkan belum mati" balasnya menyangkal rasa tak nyaman yang mendatanginya.
"Gue pastiin Ellias lo akan bersujud memohon maaf pada Miselia. Ingat itu"
"Jangan pernah tunjukin muka lo didepan Miselia atau gue akan mengirim lo ke neraka" balasnya meninggalkan Ellias dalam ruangannya. Cukup hari ini, ia sungguh merasa tak berguna bagi Miselia. Rasa bersalah karna membiarkan Miselia berada dalam kandang singa.
Ellias mengeram ia mengacak mejanya hingga berkas-berkas berjatuhan. Miselia lo memang menyusahkan. Bodoh, gadis itu memang sangat bodoh. Apa dengan mengakhiri hidupnya ia akan berada di surga dan disambut oleh malaikat karna aksi bunuh dirinya. Yang ada ia langsung dibawa ke neraka karna membunuh Elina.
Ellias menyugar rambutnya kasar, semua orang menyalahkannya tentang hal ini. Dia juga korban yang tengah mencari keadilan untuk Elina. Tapi semua orang seolah mengatakan ia akan menyesali semua, menatap dirinya bagaikan iblis yang menjelma menjadi manusia.
______
Cukup ia akan membuat Ellias membayar atas rasa sakit Miselia. Ia berjanji akan membuat Ellias memohon maaf hingga ia tak sanggup melihat hari esok karna rasa bersalah dan penyesalannya atas Miselia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an Antagonist Fiance (SELESAI)
General Fiction🪹🪹PERPINDAHAN JIWA MUSIM 1🪹🪹 Disclaimer : Tata bahasa masih berantakan Sebuah cerita transmigrasi pada umumnya, tidak ada yang spesial kecuali hubungan kita. Disclaimer : Pemeran utama lemah lembut tak bertulang menyebabkan banyak berkata kasar...