Pagi-pagi sekali Miselia sudah berada di apartemen Dellion, bahkan ayam belum berkokok dan matahari masih tidur di rumahnya.
Ia kini tengah memasak, rambutnya yang semula tergerai kini ia cepol tinggi. Dirinya yang biasa hidup sendiri menguasai berbagai macam resep makanan, memang jika malas atau lelah ia akan memilih membeli makanan.
Sementara pria yang menjadi atasannya kini tengah bersiap didalam kamar, haduh dirinya berasa istri Dellion yang akan pergi ke kantor bersama. Enyah lah pemikiran gila itu. Ellias saja masih menjadi misteri jadi jangan terlibat perasaan dahulu.
Ia berkutat dengan masakan hingga tak menyadari kini tengah diperhatikan oleh pria yang duduk di belakangnya. Mengamati setiap gerakan luwes gadis itu yang tengah sibuk memasak. Memang benar jika melihat seorang memasak di dapur akan bertambah daya tariknya.
Dellion mengenyahkan imajinasinya "Lama banget" ucapnya
"Sabar pak, bentar lagi. Jangan jadi singa kalo ngeselin" Miselia menuangkan makanan pada wadah lalu berbalik menyerahkan pada Dellion di meja pantry.
Ia berbalik, untuk mencuci peralatan. Hingga ia melihat lengannya ditahan oleh tangan besar milik pria dibelakangnya.
"Duduk" perintahnya.
"Gue mau bersihin alat masak dulu"
Lengannya ditarik hingga Miselia terduduk didepannya.
Tangan kanan Dellion menyendok makanan dalam piring lalu menyodorkan pada Miselia. Matanya melotot menyuruhnya agar menerima suapan dari bosnya.
Miselia membuka mulut menerima suapan pria tersebut. Suapan terus terjadi diantara keduanya dengan Dellion yang memegang kendali.
Bukankah mereka ciuman secara tidak langsung. Sendok yang sama, piring yang sama, makanan yang sama. Miselia berdiri ia memerah malu mengetahui fakta yang terlupa. Dellion menatap Miselia yang tiba-tiba berdiri.
"Gue udah kenyang" ia berbalik untuk melanjutkan membersihkan alat makan. Dellion mendekat setelah piringnya bersih dari makanan.
"Biar gue aja" ucapnya ketika Miselia akan meraih piring kotornya.
Dellion yang masih belum menyadari tindakan mengajak Miselia makan membuat gadis itu memerah malu. Ia hanya berfikir untuk membagi makanan yang sudah dimasak susah payah olehnya.
Pria itu kembali menyodorkan dasinya. Miselia yang telah mengerti meraih kemudian memasangkan pada leher Dellion. Matanya kembali melihat dalam jarak dekat wajah Miselia yang cantik.
Tampilan sederhana namun elegan tidak terlalu berlebihan namun tidak terkesan anggun.
"Terima kasih" ucapnya
Mereka kini berada dalam perjalanan menuju kantor Dellion. Perjalanan menuju kantor tak memakan waktu lama.
Memasuki loby yang berisi karyawan yang berlalu lalang memulai pekerjaan mereka. Menyambut tugas-tugas yang telah menggunung.
"Nanti kita ada meeting dengan Neon Company di jam 10" ucap Miselia melihat agenda pada tab yang dibawanya.
"Siapkan berkas yang sudah ditandai oleh Jason, hari ini dia cuti dan kamu yang akan menghandle nya"
Mereka tengah berada di lift menuju lantai ruangan Dellion berada.Hari ini ia akan menggantikan tugas Jason, meski tak semua karna Jason telah mengirim semua schedule milik Dellion. Miselia hanya tinggal mempelajari.
Meski Miselia baru akan hal ini namun Dellion cukup puas dengan hasil kerjanya. Miselia cepat tanggap dan belajar jadi ia tak harus mengulang hal yang sama berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an Antagonist Fiance (SELESAI)
General Fiction🪹🪹PERPINDAHAN JIWA MUSIM 1🪹🪹 Disclaimer : Tata bahasa masih berantakan Sebuah cerita transmigrasi pada umumnya, tidak ada yang spesial kecuali hubungan kita. Disclaimer : Pemeran utama lemah lembut tak bertulang menyebabkan banyak berkata kasar...