Flashback on
Miselia tengah dihadapkan oleh kebimbangan, didepan mesin pendingin memilih minuman yang ingin diteguk memang membingungkan. Jajaran minuman berbagai merk menjadi pilihan yang sulit.
Pilihannya jatuh pada minuman rasa jeruk, setelah mengambil botol minum tersebut ia membawanya menuju kasir.
"Ada kartu membernya kak?"
"Gak ada"
"Mau tambah pulsa"
"Gak mas"
"Ada yang lain lagi"
"Gak ada itu aja"
"Totalnya Rp. 24.500 mau pakai plastik atau engga"
"Gak usah" Miselia menyerahkan uang 50rb,
"Uangnya 50rb ya kak, yang 500 nya mau didonasiin"
"Iya" balas Miselia mempercepat pembelian.
"Terima kasih sudah berbelanja"
"Terima kasih kembali" balas Miselia mengambil minumannya.
Ia berjalan meninggalkan minimarket tersebut, jarak toko dan minimarket memang lumayan dekat. Malam ini cukup sepi, ia seperti berjalan di dalam film horor yang mana disisi kanan dan kiri akan terdapat kegelapan yang ingin meraihnya.
Miselia memegang erat minumannya menghalau rasa takut jika bertemu salah satu makhluk tak kasat mata. Kan gak lucu kalo tiba-tiba jalan dengan tenang terus diketawain mbak-mbak cantik baju putih yang suka nangkring di pohon mangga.
Melewati sebuah gang hingga terdengar suara
Srekkk
Srekkkk
"Tolongggh.."
Miselia yang entah mengapa malam ini rasa penasarannya cukup tinggi. Kakinya melangkah dengan perlahan menyusuri sebuah lorong gelap.
Brakkk
Brakkk
Matanya menatap terkejut melihat pemandangan yang mengerikan didepan sana, seorang pria berbadan besar tengah mengangkat pisau yang darahnya masih menetes dan satu pria yang terkapar.
"Tikus tak berguna" desisnya yang terdengar oleh Miselia.
Miselia gemetar, sekali lihat saja ia langsung mengenali sosok pria itu.
Brakkk
Tanpa sengaja botol minumnya terjatuh, sosok itu menatap kearah sumber suara. Miselia segera berlari menembus gelap malam ia mendengar langkah kaki mengejarnya.
Tak peduli ia tergores oleh sekitarnya yang terpenting saat ini adalah keselamatannya. Miselia berbelok berlari dengan sekuat tenaga lalu bersembunyi dibalik tempat sampah pojok.
Ia berjongkok menyembunyikan dirinya diantara kardus usang, menahan bau yang menyengat menusuk indra penciumannya.
"Sial gue kehilangan jejaknya" ucap sosok itu.
Miselia berdetak tak karuan, pria itu berada disekitar tempatnya bersembunyi. Meremas jarinya memanjatkan doa agar ia selamat kali ini. Ia berjanji akan menghindari sosok itu jika selamat.
Lalu terdengar langkah kaki yang berlari menjauh, Miselia mendesah lega merasa nafasnya kembali teratur. Malam ini ia selamat dari hal yang menakutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an Antagonist Fiance (SELESAI)
General Fiction🪹🪹PERPINDAHAN JIWA MUSIM 1🪹🪹 Disclaimer : Tata bahasa masih berantakan Sebuah cerita transmigrasi pada umumnya, tidak ada yang spesial kecuali hubungan kita. Disclaimer : Pemeran utama lemah lembut tak bertulang menyebabkan banyak berkata kasar...