" jangan lantas pergi, ku masih ingin cintamu "
Hari ini Kardelia dan Alkana kembali ke sekolah seperti biasanya. Namun hari ini sedikit berbeda, Kardelia menjemput Alkana dari rumah karna orang tua belum mengizinkan anak laki-laki mereka untuk menggunakan motor seorang diri.
" Kardelia pamit dulu bun " Kardelia menghulurkan tangannya dan menyalimi bunda Alkana yang tersenyum melihat Kardelia yang selalu siap siaga untuk menjaga Alkana.
" jagain Al yah del.. " ujar Helen dengan tatapan memohon dan memegang erat tangan Kardelia yang menyalim tangannya tadi.
" jangan khawatir ! Kardelia Putri bakal selalu menjaga anak bunda yang ganteng di seluruh alam itu " Kardelia mengedipkan matanya dan menoleh ke arah Alkana yang sedang bermain ponselnya di dalam mobil Kardelia.
" Makasii sayang.. " ujar Helen tersenyum lega apabila Kardelia dengan senang hati ingin menjaga Alkana di sekolah.
Kardelia mengangguk dan berlari kecil menuju mobilnya. Beberapa saat kemudian mobil milik Kardelia sudah memecut laju daripada rumah milik Alkana. Sepanjang perjalanan menuju sekolah, suasana di dalam mobil hanya hening. Kardelia ingin memulakan pembicaraan namun ia tidak tahu harus mulai dari mana.
Sesekali mata Kardelia melirik ke arah Alkana yang asik bermain dengan ponselnya. Entah apa yang menarik di dalam sana Kardelia juga tidak tahu. Beberapa menit kemudian mobil Kardelia masuk ke dalam perkarangan sekolah dan parkir di tempat oarkir yang sudah disediakan khas untuk para siswa dan siswi yang membawa mobil ke sekolah.
" yuk keluar " Kardelia melepaskan seatbelt yang ia gunakan dan melihat ke arah Alkana yang masih duduk di bangku.
Alkana terlihat takut untuk masuk ke sekolah, wajah terlihat sedikit pucat dan jidatnya berkeringat. Kardelia merasakan bahwa Alkana masih trauma dengan kejadian berlaku minggu kemarin.
" hey... " Kardelia mengelus lembut tangan Alkana yang berada di atas paha lelaki itu.
Alkana menoleh ke arah Kardelia yang tiba-tiba membuyarkan lamunannya. Alkana menatap Kardelia dengan tatapan yang meminta ingun kembali pulang ke rumah.
" hey... Kamu kenapa? Aku ada disini kok. Aku bakal jagain kamu... " Kardelia mengelap keringat yang keluar daripada kulit Alkana dengan tisu putih bersih yang ada di dalam mobilnya.
" tapi... "
" Al... Aku janji aku bakal jagain kamu.. Aku bakal ngantar kamu sampai ke kelas. Pas istirahat nanti aku jemput kamu ke kelas, kita makan sama sama di kantin.. Ya? " Kardelia mengelus lembut pipi mulus Alkana dan menunjukkan senyuman yang menyakinkan kepada lelaki itu.
Alkana menganggukkan kepala dan menarik nafas dan menfhembusnya dengan perlahan. Kardelia mengambil tasnya dan keluar daripada mobil. Kardelia berlari ke arah tempat Alkana duduk tadi dan membuka pintu mobil.
" yuk... Kamu pasti bisa " Kardelia menghulurkan tangannya kepada Alkana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second lead
Non-Fiction" saya dan dia akan bercerai " " papa mau ninggalin Adel? " " kamu bukan anak saya " " terima kasih kerana telah menjaga Adel " Kardelia Puteri, seorang gadis yang sebenarnya tidak pernah ingin dilahirkan didunia. Ia tidak tahu hal apa yang ia l...