" tidak akan pergi selagi waktu memerlukan "
" Adel ! " Dara berlari ke arah Kardelia dan memeluk gadis itu dengan erat.
Kardelia terlihat kaget dengan perilaku Dara. Gadis itu hanya tersenyum dan mengelus lembut belakang Dara. Kemudian pelukan mereka terlerai.
" Kak Dara? " Alina yang berdiri di belakang Kardelia tersenyum kemudian menyalami Dara.
" waw waw ada anggota baru nih. Siapa sih? " tanya Dara kepo melihat Aisyah yang berdiri tersipu malu di samping Alina.
" oh ya kak, ini Aisyah. Aisyah ini kak Dara, kakaknya Alkana " Alina memperkenalkan Aisyah pada Dara.
Dara menundukkan kepalanya dan tersenyum menatap Aisyah. Aisyah terlihat menarik di mata Dara, gadis itu terlihat berbeda.
Ditambah lagi gadis itu mengenakan hinab tidak seperti Kardelia, Sekar dan Alina.
" Loh bukannya kakak bilang kakak mau nunggu di rumah aja? " Alkana terlihat bingung menatap kakak cewenya itu.
" iya sih- tapi kakak kangen Adel jadi kakak samperin ke sini " ujar gadis itu kemudiam merangkul tangan Kardelia dengan lembut.
" yuk? " sambung Dara lagi.
" bentar. Kita mau ke mana? " tanya Kardelia aneh apabila Dara tiba-tiba mengajak dirinya pergi.
" hmm.. Maaf Del, aku pengen ditemanin kalian liat baju buat nikah nanti. Bisa gak? Maaf banget engga bilang dari awal " Dara menundukkan kepalanya merasa bersalah.
" ihh.. Kak Dara engga usah minta maaf kali. Kita pasti temanin kok, lagian besok cuti " ujar Alina mengelus lembut tangan Dara.
" yes ! Jadi semua bisa kan? " tanya Dara dengan wajah yang senang
" maaf.. Kayanya Adel engga bisa " ujar Kardelia merasa bersalah kerana tidak bisa ikut serta.
" kok gitu??? Ya Kak Dara tau Kak Dara engga ngabarin ini dari kemarin. Maaf Del... Tapi please.. Ikut yuk " Dara menyatukan tangannya dan menundukkan kepala kepada Kardelia.
" tapi kak.. "
" Del.. " Dara terus melutut di hadapan Kardelia dan membuatkan gadis itu bingung dengan tingkahnya.
" Aduh kak.. Jangan gini dong, entar diliatin " ujar Kardelia mencuba memujuk Dara agar gadis itu berdiri.
" engga ! Adel harus setuju dulu ! " Gadis itu masih melutut di hadapan Kardelia dan memandang tegas ke arah gadis itu.
" kak- "
" Kardelia Putri ! " Lantang suara seorang lelaki memanggil Kardelia dari luar pagar sekolah dan menyebabkan dia dan Kardelia menjadi tumpuan.
Kardelia menggaru kepalanya yang tidak gatal. Jika bukan di sekolah sudah pasti gadis itu sudah membuka kasutnya dan melempar pada wajah ganteng milik Algara.
" Bisa cepat engga sih?!!! Kita udah telat !" Sambung lelaki itu lagi dengan nada yang masih kencang dan berteriak.
Kardelia menundukkan kepalanya kepada teman-temannya dan berjalan ke arah mobil. Jujur dirinya sangat malu sekarang.
" Kardelia ! " Kini Dara pula yang memanggil namanya dengan nada yang kencang.
Kardelia menghembus nafas kesal dan memandang ke arah Dara yang berlari ke arahnya. Ingin sahaja Kardelia menyumbat mulut Dara dengan kertas saat ini.
" kok main kabur aja sih?" Dara mendengus kesal kepada Kardelia.
" er.. Maaf kak. Adel lagi buru-buru banget. Maaf juga engga bisa ikut " Kardelia membuka pintu mobil

KAMU SEDANG MEMBACA
Second lead
Non-Fiction" saya dan dia akan bercerai " " papa mau ninggalin Adel? " " kamu bukan anak saya " " terima kasih kerana telah menjaga Adel " Kardelia Puteri, seorang gadis yang sebenarnya tidak pernah ingin dilahirkan didunia. Ia tidak tahu hal apa yang ia l...