PART 38 SECOND LEAD ||

1.5K 83 20
                                    

" menumpang kasih sayang "










" Alkana?" Kardelia menyipitkan matanya dan memecut laju ke arah seseorang yang sedang berdiri di samping mobilnya dengan keadaan yang berhujan.

Buru-buru gadis itu membuka payung dan keluar daripada mobil dan berlari ke arah Alkana.

" Al " Kardelia berdiri di samping lelaki itu dan memberikannya tempat untuk berteduh.

" kita ke sana dulu yuk, kamu udah basah nih " Ujar Kardelia kawatir dengan Alkana.

" nih handuk, mobil kamu kenapa?" tanya Kardelia lembut.

" YAH KALAU KAYAK GITU YA PASTI MOGOK LAH " Ujar Alkana membentak Kardelia kemudian merampas kasar handuk yang diberikan oleh Kardelia.

" udah hubungi papa?"

" ckck UDAHLA LU PIKIR GUE BEGO HA? TAPI DIA ENGGA BISA JEMPUT, MOBIL SATU LAGI RUSAK " ujarnya dengan nada yang sama.

" mau aku hubungi mekanik ga?"

" ihhhh KALAU MAU HUBUNGI, HUBUNGI AJA GAUSAH PAKE NANYA DONG. KU IKHLAS GA SIH MAU NOLONGIN GUE ?" Alkana terlihat frustasi dengan Kardelia yang seperti menguji kesabarannya.

Kardelia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi mekanik. Setelah selesai Kardelia menyuruh Alkana untuk duduk di kursi bus stop

Kardelia menarik pelan tangan Alkana dan meniupnya perlahan. Bibir Alkana terlihat pucat, mungkin karna terlalu dingin.

Beberapa menit kemudian, mekanik sampai dan memeriksa mobil Alkana untuk mencari apa yang rusak disana. Alkana hanya diam memerhati Kardelia berbicara dengan kang mobil.

" Al, kata mereka mobil kamu harus dibawa ke bengkel dulu deh. Soalnnya di sini engga ada alat " terang Kardelia.

" yaudah terserah " ujar lelaki itu sinis enggan menatap mata Kardelia.

" yaudah pak, mobilnya dibawa aja. Entar kalo udah selesai saya dan teman saya bakal ambil di bengkel bapak " Kardelia tersenyum dan memberikan kunci mobil.

" yuk pulang, aku anterin kamu. Udah malam juga nih, kamu pasti engga mau oakai ojek online kan?" Kardelia menarik tangan Alkana dan membawanya ke mobil.

Keadaan di dalam mobil hanya hening, Alkana terlihat sibuk memainkan ponselnya. Barangkali ia sedang mengabarkan dirinya pada Aisyah, fikir Kardelia. Sesekali Kardelia melirik ke arah Alkana.

" bisa engga sih lu engga usah ngeliat gue kayak gitu. Risih tau ! " ujar Alkana dengan  kesal.

" jangan marah dong, aku kangen banget ngeliat wajah ganteng pacar aku " ujar Kardelia terkekeh kecil.

" tangan kamu kenapa?" tanya Kardelia 

" jatuh " ujar lelaki itu singkat.

" jatuh? Bukan kamu engga pake motor?" tanya Kardelia dengan lembut.

" ckck jatuh main basket " Alkana berdecak kesal.

" kok kamu engga hubungin aku sih tadi? Aku pasti bantu " ujar Kardelia menunjukkan wajah yang kawatir.

" oh " ujar Alkana yang masih sibuk dengan ponselnya.

" Al, dulu aku pernah bilang kan kalau kamu punya masalah kamu cari aku yah. Aku akan sentiasa siap buat bantu kamu " Kardelia melirik ke arah Alkana kemudian kembali fokus kepada jalan

" em " Alkana berdehem

" Al tauga,  aku tadi baru pulang dari pim gitu, aku beli barang buat masak, terus tadi aku engga sengaja ngambi troli orang. Untung aja aku sadar, kalo engga pasti aku yang bayar. Mana barang-barang di situ bukan milik aku lagi " ujar Kardelia antusias bercerita.

Second leadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang