19 SECOND LEAD

3.3K 119 6
                                    

" semua akan berakhir setelah ia selesai "





           Kardelia masuk berjalan lemah ke dalam rumahnya. Kejadian di dalam restoran tadi membuatkan hatinya tiba-tiba kosong. Kardelia sakit, gadis itu sakit mendengar semuanya.

" Adel udah pulang sayang?.. " Tanya Krisna datang menghampiri Kardelia yang baru sahaja menutup pintu.

           Kardelia terdiam sejenak dan menatap lama Krisna yang ada di hadapannya. Ingin sahaja gadis itu bercerita tentang apa yang ia dengar dan lihat tadi. Namun, Krisna hanya seorang pekerja di rumahnya.

" iya... " lirih Kardelia dengan nada yang berat. Gadis itu melangkah meninggalkan Krisna yang hanya berdiri mematung menatap heran ke arah Kardelia.

            Kardelia berdiri di puncak tangga dan memandang ke arah kamar mamanya. Rasa bersalah menyelubungi hatinya, Kardelia gagal menunaikan janjinya. Kardelia gagal menjadi seorang anak.

" maafin Adel ma... Maafin Adel.. " ujar Kardelia dengan pelan dan menatap sayu ke arah pintu kamar mamanya.

             Dengan langkah yang lemah gadis itu berjalan ke arah kamarnya. Kardelia duduk di atas kasur dan meraup wajahnya dengan kasar. Kardelia mengambil kotak berwarna merah di bawah kasur dan mengambil sebuah buku.

              Kardelia merebahkan tubuhnya di atas kasur dan memeluk erat buku itu. Matanya memandang kosong langit-langit kamar. Segala hal muncul di benaknya.

" maafin Adel... " ujarnya lirih, kejadian tadi bermain di dalam otaknya.

Flashback

           Kardelia baru sahaja keluar daripada toilet dan ingin kembali ke meja makan. Langkahnya terhenti apabila melihat sosok tubuh seseorang yang ia kenal.

          Tapi ada sesuatu yang janggal yang menarik perhatiannya, dengan buru-buru Kardelia bersembunyi di sebalik dinding agar manusia yang berada di situ tidak melihatnya.

" Steven ! Apa khabar ? " Gerald berdiri dari kursinya dan menyambut mesra kedatangan rakan bisnesnya itu.

           Steven duduk di samping Gerald dan memperkenalkan seorang manusia yang ada di sampingnya.

" oh ya, kenalin ini isteri saya Khadijah " ujar Steven memperkenalkan wanita berhijab hitam itu kepada temannya.

           " halooo, saya Helen. Isteri Gerald, ini pula putra dan putri saya. Ini Alkana dan ini Dara " Helen menunjuk satu persatu anaknya kepada Khadijah yang tersenyum kagum menatap anak-anak Helen yang terlihat ganteng dan cantik.

           " yaudah, kita pesan makan dulu yuk. Setelah itu kita ngobrol lagi. " ujar Gerald dan terus memanggil pelayan restoran.

            Kardelia terdiam seribu bahasa, gadis itu merasakan lututnya lemah sekarang. Ia menakup mulutnya dengan tangan karna tidak percaya dengan apa yang ia dengarkan sebentar tadi.

          Kardelia menatap tidak percaya ke arah Steven. Kardelia kecewa, sangat kecewa. Bayangan wajah mamanya mumcul di dalam benaknya.

         Banyak hal yang telah wanita baik itu lalui, tetapi kenapa Steven tidak pernah mahu memberikan balasan yang baik buatnya. Kardelia mengelengkan kepalanya perlahan apabila melihat papanya tertawa dengan puas.

         Dada Kardelia terasa sangat sesak, hal itu membuatkan dirinya tidak bisa bernafas dengan baik. Kardelia ingin melangkah pergi meninggalkan restoran itu namun ada sesuatu yang menghentikan langkahnya.

" oh ya, mbak Khadijah dan Pak Steven punya anak ? " tanya Helen dengan senyuman yang manis kepada Khadijah.

         Steven tersenyum menatap Helen kemudian mengenggam erat tangan Khadijah kemudian menatap wanitanya dengan tatapan yang penuh cinta.

Second leadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang