20 SECOND LEAD ||

2.7K 93 4
                                    

" sakit , tapi aku harus tetap bertahan sehingga ke garis penamat "








" Syah kok lu engga bilang kalo lu bakal sekolah di sekolah gue sih? " Alina memeluk erat Aisyah yang duduk di sampingnya

" ya kamu kan suka surprise " ujar gadis itu dengan lembut kemudian membalas rangkulan Alina.

                Sekar hanya diam memerhati Alina dan Aisyah. Gadis menarik nafas kemudian mencari keberadaan Kardelia. Setelah lonceng istirahat berbunyi, gadis itu terus keluar daripada kelas dan menghilang.

" wah ada siapa nih? " tanya Dion duduk di samping Alina dan melambaikan tangan pada Aisyah.

" sayang, nih kenalin sepupu aku. Namanya Aisyah " ujarnya Alina dengan nada yang excited.

" hai, gue Dion. Pacar Alina  " ujar Dion tersenyum menatap Aisyah.

" gue pula  Farhan, pacarnya Sekar " ujar Farhan melabuhkan punggungnya di samping Sekar yang sedang sibuk bermain ponsel mencari keberadaan Kardelia.

" Dan ini Alkana, pacarnya Kardelia " ujar Sekar dan Alina bersamaan saat Alkana duduk di hadapan Aisyah.

" apaan sih?? " tanya Alkana dengan nada yang kesal apabila kedua-dua manusia itu tiba-tiba bersikap posesif.

" yaelah, biar orang-orang pada tau lu punya pacar " ujar Farhan terkekeh menatap Alkana yang terlihat kesal.

         Aisyah menundukkan pandangannya sekali lagi. Entah kenapa hatinya tiba-tiba terasa nyeri apabila mengetahui lelaki yang ia temui pagi tadi sudah dihuni oleh seseorang.

" bodo amat. Gue laper " Alkana bangun dari bangku dan membeli makanan di kantin. Lelaki itu tidak mahu berantem dengan sahabatnya.

" Kardelia mana ? " tanya Dion pada Alina.

" engga tahu, Adel mana Sekar ? " tanya Alina kepada Sekar yang kembali sibuk dengan ponselnya.

" engga tau juga. Gue udah cuba messages tapi engga dibales. Gue call aja engga di jawab " ujar Sekar dengan nada yang heran.

" mungkin lagi ketemu ama Fenly " celutuk Farhan.

" mungkin kali " Alina menghirup sup baksonya dan memandang ke arah Aisyah yang tiba-tiba diam.








                 Kardelia duduk di atas rooftop dan memandang ke langit. Kepalanya terasa pusing karna lelah memikirkan masalah yang seperti tiada jalan penyelesaian.

                Gadis itu melirik ke arah jam di tangannya, tinggal lagi 5 menit sebelum habis waktu istirahat. Kardelia meraup wajahnya kasar dan menarik rambutnya.

" apalagi sihhh???? Apalagi??? " Kardelia mendengus nafas kesal dengan semesta.

             Entah kenapa semesta terlalu suka bikin hidupnya menderita. Satu persatu masalah yang timbul. Kardelia lelah, Kardelia sudah tidak bisa menahan semunya.

" bego ! " Kardelia memukul kepalanya dengan kuat karna otaknya tidak memberikan kerjasama untuk emneyelesaikan hal ini.

" engga mungkin gue harus kasi tau mama, kalo mama kecewa gimana??? Kasian mama " ujarnya dengan lirih dan menakup wajahnya dengan telapak tangan.

" udahla... Akhiri semua ini, gue udh engga mampu lagi " ujar Kardelia dengan kesal ke arah langit.

" kalo punya masalah itu cerita, bukan malah lari kayak gini "

              Kardelia melepaskan telapak tangannya dari wajah dan memandang ke arah lelaki di sampingnya. Kardelia mendengus nafas kesal melihat Dion.

Second leadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang