" selama jantung ini berdetak, aku akan selalu menjagamu "
Toktok...
" masuk, pintu kagak dikunci " ujar Alkana yang serang duduk manis di atas kasurnya dengan ponsep di tangan.
" ngapain lu ke sini? " Alkana bangun dari kasurnya dan berjalan ke arah pintu tempat Kardelia berdiri sekarang.
Kardelia menarik nafas perlahan dan tersenyum menatap Alkana. Semenjak kejadian Alkana dibuli di kantin kemarin, lelaki itu kelihatan menjauhi Kardelia.
" jalan yuk " Kardelia menarik dan mengelus lembut jari milik Alkana.
" engga mau " Alkana menarik kasar tangannya dari Kardelia dan membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju ke kasur.
" Al.... Maaf karna aku engga tepatin janji aku, aku tau aku harusnya buru-buru ke kelas kamu " ujar Kardelia lembut dan betjalan mendekati Alkana yang sedang duduk di atas kasur.
" dari cara lu ngomong, lu benar-benar mikir kalo gue itu laki-laki lemah " Alkana menunjukkan wajah tidak berpuas hati kepada Kardelia.
Kardelia menggaru kepala yang tak gatal, gadis itu menundukkan wajahnya dan mencuba untyk sabar dengan tingkah Alkana yang suka tiba-tiba marah.
" engga gitu sayang... Tap- "
" mending pulang aja deh, berisik banget " Alkana menolak kasar tubuh Kardelia agar gadis itu keluar daripada kamarnya.
" engga... Engga " Kardelia membalikkan tubuhnya menghadap Alkana kemudian menarik tubuh laki-laki itu keluar kamar.
" engga mau, engga mau " Alkana memukul tangan Kardelia yang menarik tangannya.
Mereka berdua kelihatan seperti seorang ibu yang mengajak anaknya pulang tetapi anaknya pengen beli mainan di toko.
" Ada apa sih ini ribut? " ujar Helen dengan kening yang berkerut memandang secara bergantian dua manusia di depannya.
" lepasin ah ! " Alkana menarik tangannya agar dilepaskan oleh Kardelia.
" ada apa sih Kar? " tanya Helen dengan suara yang lembut kepada Kardelia.
" Kar pengen nyulik Alkana bentar bun. Nanti Kardelia balikin lagi yah. Kardelia janji, Kardelia bakal jagain anak bunda " Belum sempat Helen berbicara apa-apa Kardelia sudah menarik tubuh Alkana dan membawa lelaki itu menuruni tangga dan keluar dari rumah.
Helen hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Kardelia. Wanita itu terkekeh kecil melihat karenah anaknya dan sang pacar.
" mau kemana sih?! " Alkana melipatkan tangannya ke dada tanda protes dengan Kardelia yang seenak jidatnya meng-control dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Second lead
Non-Fiction" saya dan dia akan bercerai " " papa mau ninggalin Adel? " " kamu bukan anak saya " " terima kasih kerana telah menjaga Adel " Kardelia Puteri, seorang gadis yang sebenarnya tidak pernah ingin dilahirkan didunia. Ia tidak tahu hal apa yang ia l...