10 SECOND LEAD

3.7K 145 2
                                    

" harus memakai topeng kemanapun diriku melangkah "



Kardelia sedang bersiap sedia untuk pergi ke sekolah. Gadis itu sekarang sedang berdiri di hadapan cermin dan menatap dirinya. Matanya terlihat sedikit sipit dan bekas lebam pada wajahnya masih kelihatan. Bahkan lebih parah daripada kemarin.

Kardelia mengukir senyuman di bibirnya dan menarik nafas dalam-dalam. Ia meletakkan foundation di tempat luka itu untuk menutupi apa yang harus di tutupi.

Tok...tok...

" non Adel? " Krisna mengetuk pintu dan masuk ke dalam kamar Kardelia yang sedikit kelihatan berantakan pagi ini.

" saya udah siapin sarapan " ujarnya dengan lembut kemudian berjalan mendekat ke arah Kardelia yang masih memandang cermin dan menyisir rambutnya.

Krisna meletakkan tangannya di jidat milik Kardelia. Suhu badan gadis itu masih lagi tidak turun dari kemarin. Wajahnya juga masih pucat.

" neng mendingan istirahat, badan neng Adel masih panas banget " ujar Krisna sedikit khawatir melihat keadaan Kardelia

" Sejak kapan engga percaya sama Adel? " Kardelia memandang Krisna dengan tatapan yang tidak berpuas hati.

" Neng.. "

" Bik, Adel engga papa kok. Palingan nanti turun sendiri okay. Dah jangan khawatir " ujarnya kemudian mengelus lembut wajah wanita tua itu.

" Adel ke sekolah dulu " ujarnya lagi kemudian mengambil tasnya yang berada di atas meja kemudian meletakkannya ke atas pundak.

" Engga mau sarapan dulu? " tanya Krisna menahan tangan Kardelia ketika gadis itu ingin pergi.

" engga, di kantin aja nanti " ujarnya kemudian keluar daripada kamarnya sendiri.

Kardelia memandang kamar yang berada bertentangan kamarnya. Gadis itu berjalan ke arah pintu yang berwarna coklat itu dan memulas tombol pintu dengan perlahan.

Manusia yang ada di dalam kamar itu masih tidur dengan nyenyak. Kardelia tersenyum tipis melihat wajah cantik mamanya.

" Adel sekolah dulu " pamitnya dengan suara yg lembut karna tidak ingin membangunkan manusia yang sedang tidur nyenyak itu.

Kardelia menutup pintu kemudian berjalan menuruni anak tangga rumahnya kemudian mengambil kunci mobilnya dan keluar daripada rumah.





" hey pagi ! " ujar Anna menyapa Kardelia yang sedang duduk manis di bangkunya dan memainkan ponselnya.

" pagi " balas Kardelia dengan nada yang sedikit datar

" tumben pake masker, sakit? " tanya Alina mengerutkan kening, aneh melihat Kardelia tiba-tiba memakai masker.

" eh Del, mata lu kenapa? " tanya Alina panik melihat mata Kardelia terlihat lebam.

Gadis itu menyelak poni temannya dan merasa kaget melihat mata Kardelia yang berwarna hitam dan biru.

" apaasi? Gue kan ikut taekwando. Jadi lawan-lawan gitu, engga sempat ngelak eh malah kena " ujar Kardelia dengan santai dan tidak memandang ke arah Anna

" lu ngapain sih ikut taekwando segala? Kalau Alkana liat dia pasti engga suka lagi sama lu " ujar Alina kesel dengan Kardelia.

" Good morning girls " ujar Sekar yang baru datang dengan nada yang genit dan menggelikan.

" good morning juga " ujar Alina tersenyum manis menatap sahabatnya itu.

" yuk ! Pacar kita udah nunggu di kantin ! " Sekar menyipitkan mata ke arah Alina dan Kardelia. Gadis itu terlihat tidak sabar ingin bertemu dengan pacarnya setelah 2 hari tidak bertemu.

Second leadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang