" aku tidak tahu kemana harus melangkah, jalanan terlihat kosong dan sepi "
" mama " Kardelia duduk di samping Arin yang sedang menikmati sandwichnya.
Senyum lebar bisa di lihat dari bibir Kardelia. Gadis itu senang mamanya sudah pulang daripada libur yang panjang.
" gimana liburnya, seru? " tanya Gadis itu mesra dan menuangkan air susu ke dalam gelas.
Arin tidak menjawab apa yang gadis itu katakan. Ia meraih ponselnya dan membuka aplikasi yang ada di sana.
" mama bawain oleh-oleh engga ?" Gadis itu tetap menanyakan banyak soalan kepada Arin.
Prak !
Arin menolak oinggannya dengan keras sehingga pinggan itu berlanggatan dengan pinggan yang lain.
" Lu bisa diam engga? Berisik ! " Arin menghentakkan tangannya pada meja dan pergi meninggalkan Kardelia.
Kardelia menarik nafas perlahan dan memandang punggung Arin yang semakin menghilang. Sakit, nafasnya seperti memendek seketika.
Kardelia benar-benar sudah tidak tahu lagi bagaimana untuk membeli hati mamanya. Dia sudah melakukan banyak perkara namun wanita itu tetap membencinya.
" Neng Adel " Krisna datang dan menyentuh pundak Kardelia.
Krisna sudah memperhatikan mereka berdua dari tadi lagi. Hatinya terasa sayu mendengar Arin membentak Kardelia dan pergi meninggalkan gadis itu.
" eh bik, bekal Al mana? " Kardelia menanyakan bekal Alkana yang semestinya harus ia bawa tiap hari.
" inih " ujarnya dengan nada yang pelan.
" Adel sekolah dulu ya " ujarnya meraih bekal itu dan memasukkannya ke dalam tas.
" Adel, susunya belum di minum loh " Ujar Krisna apabila melihat Kardelia seperti sedang buru-buru.
" bibik minum aja, Adel udah telat " Gadis itu berlari menuju pintu keluar dan meninggalkan bik Krisna.
Bik Krisna hanya menatap kosong piring berisi sandwich dan gelas berisi susu milik Kardelia. Gadis itu tidak menyentuh makanannya sedikit pun.
Meskipun Kardelia tidak meluapkan segalanya, Krisna pasti Kardelia terasa dengan apa yang mamanya lakukan. Krisna tidak habis fikir kenapa Arin tidak move on dari kejadian itu.
" KRISNA ! BAWAIN SARAPAN SAYA KE ATAS ! " Arin berteriak dari kamar atas. Krisna terkejut mendengar teriakan itu.
Wanita itu menggelengkan kepalanya dan mendengus kesal. Kalau saja wanita itu bukan majikannya, sudah pasti ia akan membiarkan saja perintahnya.
" Nah ! " Kardelia memberikan bekal yang Krisna buat untuk lelaki di hadapannya.
Alkana tersenyum dan meraih bekal itu datipada tangan Kardelia. Ia mengacak lembut rambut Kardelia dan tersenyum ke arah gadis itu.
" Oh ya, Gue dengan lagi 1 bulan ada acara camping ya? " tanya Dion dengan senyuman lebar.
" iya gue dengar juga gitu. Gimana? Kita pada ikut engga? " tanya Farhan kepada pacarnya dan sahabatnya.
" kalo gue sih okay aja " ujar Alina.
" lu gimana Del? " tanya Sekar melirik Kardelia
Deg..
Kardelia diam seketika, ia tidak punya jawapan untuk pertanyaan itu. Kalo bokapnya pergi ke luar negara pada waktu itu pasti ia ikut. Kalo tidak, ya sudahla.
![](https://img.wattpad.com/cover/302193406-288-k87729.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Second lead
Non-Fiction" saya dan dia akan bercerai " " papa mau ninggalin Adel? " " kamu bukan anak saya " " terima kasih kerana telah menjaga Adel " Kardelia Puteri, seorang gadis yang sebenarnya tidak pernah ingin dilahirkan didunia. Ia tidak tahu hal apa yang ia l...