' pada akhirnya semua pasti akan bahagia '
6TAHUN KEMUDIAN
Aisyah mendengus kesal melihat tingkah Alkana yang seperti tidak tertarik dengannya dan sibuk memainkan ponselnya.
" Al.. " lirih gadis itu tidak terima melihat Alkana.
" em " Alkana hanya berdehem dan sibuk mengotak ngatik ponselnya.
Alkana lebih sibuk dengan kerjaannya sekarang, banyak email yang harus dilihat dan diperiksa. Ini pula ia bakal memegang dua perusahaan setelah menikah dengan Aisyah
" Alkana ! " Bentak Helen dengan kuat dan membuatkan petugas butik turut kaget mendengarnya.
" em " ujar lelaki itu dengan jutek.
" Kamu kenapa sih? Kamu dan aisyah bakal nikah bulan depan, kamu kayak sibuk banget sih ! " Helen mulai hilang sabar dengan anak bujangnya itu.
Kalau mereka di rumah sekarang, sudah pasti helen mengambil sendok di dapur dan mengetuk kepala lelaki iti agar fokus dengan apa yang mereka sedang bincangkan.
" al terserah aja ya? Syah kamu pilih sendiri yah mana yang bagus. Aku setuju aja " Alkana bangun dari kursi dan pergi meninggalkan Aisyah, bundanya dan bakal mertuanya.
Aisyah berdecak kesal, ia sangat marah dengan sikap Alkana yang seolah-olah tidak suka padanya. Dulu saat pertama kali bertemu Alkana tidak seperti itu.
" mending gue ngopi " Alkana memasukkan ponselnya ke dam poket dan berjalan menuju mobil.
Lelaki itu mulai memandu mobilnya masuk ke dalam sebuah mall. Alkana memakirkan mobilnya dan keluar daripada mobil.
Pesan singkat masuk ke dalam notifikasinya, Alkana memaca nama Aisyah. Lelaki itu menghembus nafas pelan dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam poket.
Alkana masuk ke dalam mall, awalnya ia ingin ke caffee namun ia berubah fikiran. Lelaki itu berjalan ke arah kedai buku untuk mencari buku.
Alkana mencari buku yang ia ingin. Buku-buku di shelf tersusun seperti di perpus. Baru sahaja ingin menarik buku yang ia ingin tiba-tiba seseorang melakukan hal yang sama di sebelah sana.
Alkana tidak bisa melihat wajah manusia itu karna ia telah tertutup. Hanya mata manusia itu sahaja yang terlihat. Mereka saking berpandangan dengan suatu sama lain.
Manusia itu menundukkan pandangannya dan pergi meninggalkan Alkana. Alkana masih mematung di tempatnya, lelaki itu pernah melihat mata itu.
" Adel ! " Alkana mengingat sesuatu, dengan pantas ia mencari sosok yang ia lihat tadi.
Hasilnya nihil, manusia itu sudah tidak ada lagi. Alkana mencari ke luar mall dan hasilnya tetap sama. Lelaki itu menggaru kepalanya frustasi.
" itu kamu kan? Ya kan?" ujar Alkana bermonolog sendiri.
Alkana hafal mata Kardelia, ia ingat bagaiman bentuk mata gadis itu. Mata Alkana masih melilau mencari Kardelia, rasa yang terlalu kangen di hati menginginkan ia menemui gadis itu.
" loh Al? Ngapaim disini?" Dion menepuk pundak Alkana dan membuatkan empunya sedikit kaget.
" eh lu bro? " Alkana tersenyum hambar menatap Dion. Ia fikir manusia yang menemuinya itu Kardelia, ternyata bukan.
" loh, tadi gue liat instagram Aisyah kalian lagi di butik. Lu ngapain di sini sih? " Dion mengerutkan keningnya.
Sebenarnya sudah lama ia tidak bertemu dengan Alkana karna sibuk dengan meeting dan pelbagai hal lain. Begitu juga Dion yang sibuk dengan kerjaanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second lead
Non-Fiction" saya dan dia akan bercerai " " papa mau ninggalin Adel? " " kamu bukan anak saya " " terima kasih kerana telah menjaga Adel " Kardelia Puteri, seorang gadis yang sebenarnya tidak pernah ingin dilahirkan didunia. Ia tidak tahu hal apa yang ia l...