chapter 19

3.8K 287 45
                                        

"Ngh....hiks....ngh...hiks....aku mohon jangan phi....jangan. ...".rintih Gulf yg sudah kehabisan suara dan tenaga.

Ia masih terus berusaha menyingkir kan tangan Mew yg menyentuh tubuhnya.

Mew mulai kesal lalu mencengkeram pipi Gulf dan dengan tangan satunya ia mengunci tangan Gulf keatas.

Dengan kondisi yg makin lemas Gulf terbaring di lantai kini hanya bisa pasrah,karena jika Mew sudah mengeluarkan seluruh tenaganya,ia tak bisa lagi melawan suaminya itu.

"Lihat Gulf,tubuhmu ini hanya milikku,aku tidak ingin membaginya dengan siapapun..!".

"Phi..a ...dia itu anakmu, bagaimana bisa kau berkata seperti itu,dia darah daging mu,darahmu mengalir pada dirinya..".ucap Gulf menahan sakit dipipi karena cengkraman Mew.

"Aku tidak peduli Gulf,kau harus menggugurkan bayinya...!".

Gulf semakin menangis ketakutan, meskipun ini bukan pertama kali Mew melakukan hal seperti ini tetap saja itu berbeda, sekarang ada nyawa lain yg harus ia lindungi.

"Hiks....hikss....phi...a.. tolong jangan lakukan na...hikss..kau boleh hikss... menyakiti ku, tapi aku mohon jangan sakiti anakku..".

Mew sedikit kecewa mendengar ucapan Gulf,apa ia fikir aku tega untuk menyakitinya,batin mew,ia juga kesal karena gulf sangat melindungi anak yg ia kandung.

"AARRRGGGHHH.....!!!".kesal MEW lalu melangkah ke kamar meninggalkan tubuh Gulf yg masih terbaring di lantai ruang tamu.

Suara bantingan pintu kamar pun terdengar nyaring di ruangan tersebut BRAAKKK.

"Hiks....hikss ...hm....hikss ....".masih dalam tangisannya Gulf berusaha bangun,lalu menuju ke rumah sakit.

********Di RUMAH SAKIT********

Gun yg baru saja pulang setelah mengunjungi suaminya, bertemu Gulf di tempat parkir.

"Gulf,apa kau baik-baik saja...?". Tanya gun,melihat penampilan Gulf yg sangat kacau terlihat juga darah yg menetes dari celananya.

Gulf jatuh berlutut dihadapan gun, dengan sigap pria bertubuh kecil itu pun menangkap tubuh Gulf lalu memeluknya.

Hanya ada raungan yg keluar dari mulut Gulf, hingga membuat semua orang yg mendengarnya pun bisa merasakan kesedihan yang amat dalam tanpa harus mengatakannya.

Tak lama win datang bersama kedua seniornya,tak tahan melihat sang kakak yg menangis win pun ikut berlutut memeluk tubuh Gulf.

Bright dan off hanya bisa membuang nafas kasar tak bisa lagi berkata-kata seakan keduanya sudah tau apa yg terjadi dengan Mew dan Gulf.

"Gulf,ayo kita masuk,kita hentikan dulu pendarahan mu na...". Ucap bright terlihat khawatir.

"Padahal kau baru saja keluar dari rumah sakit pagi ini, bagaimana bisa kau pendarahan lagi..".jawab off hanya bisa menghela nafas panjang.

Perawat lain yg membawa kursi roda pun membantu Gulf berdiri lalu membawanya masuk ke ruang pemeriksaan.
.........

2 hari sudah berlalu, tapi bright masih saja belum bisa menghentikan pendarahan pada gulf,ia tidak bisa menemukan penyebab nya.

Bright hanya bisa mengatasinya dengan melakukan transfusi darah terus menerus,mengganti darah yg keluar.

Tubuh Gulf terlihat makin lemas,dia tak mau makan karena terus saja muntah hingga membuat kondisinya makin memburuk.

Off juga kebingungan tak tau harus berbuat apa, mengatasi kondisi Gulf saat ini. "Papii... bagaimana kalau kita membawa Gulf ke Singapura, Mild bilang dia punya kenalan dokter yg mungkin bisa membantu kalian disana...".ujar gun ke suaminya.

DOMINAN BABY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang