chapter 30

3.4K 270 50
                                        

Up dan Win sedang memeriksa keadaan Gulf, ia tersenyum kearah monitor. "Benar-benar ada 2 bayi". Ucap Gulf.

"Tapi tetap saja Gulf kondisimu tidak aman, posisi rahimmu mulai menekan paru-paru itu yg menyebabkan kau mengalami sesak nafas...". Jawab Up serius.

"Posisi ini menyebabkan jantung mu tertekan begitu juga dengan ginjal, apa kau yakin akan mempertahankannya gulf..?". Lanjutnya.

"Tentu saja phi, yg terpenting adalah kondisi anakku semuanya normal, aku ingin kau bantu aku menghentikan pendarahan ku..".

"Aku akan mengikuti keputusan mu jika kau ingin mempertahan kan bayinya, mengingat kau sendiri juga seorang dokter kandungan aku yakin keputusan mu yg terbaik..".

"Win jika bukan karena mu, mungkin aku sudah kehilangan anakku, terimakasih na..?". Ucap Gulf menggenggam erat tangan sang adik.

"aku akan akan selalu menjagamu, seperti phi  menjagaku dulu waktu aku masih kecil". Jawab Win terharu mendengar ucapan kakaknya.

"Sekarang tolong bantu p'Up na... Hanya kalian yg bisa aku percaya untuk sekarang ini..".

Win mengangguk mengerti.

Pengobatan yg dilakukan Up berhasil menghentikan pendarahan yg terjadi pada Gulf.

Ketiganya memutuskan untuk tetap mempertahankan sang bayi agar tetap berada dalam perut Gulf.

Up mau melakukan itu dengan syarat kalau Gulf harus jujur padanya jika suatu saat dia sudah tidak kuat lagi menahan kesakitannya.

Up juga berjanji akan mengeluarkan bayinya tanpa harus membunuhnya, ia akan membesarkan kedua bayi itu dengan sangat baik di luar kandungan.

Karena Up merupakan spesialis anak, Gulf percaya kalau seniornya itu pasti bisa membantunya membesar kan anak-anaknya kelak, jika suatu saat nanti ia mungkin harus meninggal dalam prosesnya.
.............

2 Minggu berlalu, kondisi Gulf semakin membaik, ia selalu ditemani sang adik dan juga rekan seniornya.

"Oh ya Gulf bagaimana sekarang, apa kau akan berpisah dari Mew..?". Tanya gun.

Gulf menatap kearah para seniornya, "apa selama ini kalian tidak pulang ke rumah dan bertemu suami kalian...?".

Semuanya menggeleng.

"Aku bahkan tidak tau salah ku dan p'tay apa..?tapi aku kesini karena Up tidak mau pulang jadi p'kao menyuruh ku untuk membawa anaknya kesini...!". Jawab New menggendong baby K.

"Maaf na, gara-gara aku kalian jadi ikut bertengkar dengan suami kalian...?".

"Biarkan saja mereka, aku sudah memerintahkan security agar tidak mengizinkan Mew dan yg lainnya menginjakkan kakinya di rumah sakit ini..".jawab gun.

"Seperti nya mereka juga belum tau keadaanmu dan anakmu, karena p'kao terus bertanya padaku...". Sahut Up.

"Kalau begitu jangan beri tau phi, biar P'Mew berfikir kalau anaknya sudah meninggal..".

"Kita harus menghukum mereka semua..". Sambung Gulf.

"Maksudmu apa phi..?". Tanya Win yg sedang memotong buah untuk sang kakak.

"Apa dari kalian ada yg bisa mengelola perusahaan selain p'gun...?". Tanya Gulf.

"Aku pernah membantu p'kao waktu di Australia, waktu menggantikan p'taynew... emangnya kenapa gulf ". Ucap Up tak faham dengan rencana Gulf

Bukannya menjawab Gulf justru memberi pertanyaan. "Kalau begitu P'New pasti juga punya pengalaman mengurus perusahaan kan...?".

New yg masih sibuk dengan baby K, mengangguk sebagai jawaban.

DOMINAN BABY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang