"ayo bangun sayang sudah pagi...waktunya sarapan...". Ucap Mew yg kini tengah membuka korden jendela kamarnya.
Seperti biasa ia bangun lebih dulu untuk mengurus bayi besarnya yg kini tengah hamil.
"Ehmm....". Jawab Gulf menarik selimutnya lagi.
"Ayo sayang, kasihan nanti baby kita kelaperan...".
Gulf masih tidak mau beranjak dari tempat tidur dan justru menarik selimutnya untuk menutupi wajahnya.
"Phi bawa ke kamar ya makanannya ..". Ucap Mew memanjakan istrinya.
"nggak usah phi, aku aja yg kesana...".
Pria manis itu pun turun dari tempat tidur lalu berjalan ke meja makan, ia memegangi perutnya terlihat menahan sakit.
Mew yg melihat pria tercintanya itu berjalan tertatih pun mulai khawatir. "Kenapa Gulf...? Kenapa kamu jalan seperti itu...? Apa ada yg sakit..?".
"Nggak pa-pa phi, seperti biasa mereka menendang terlalu kuat..".
Ekspresi sedih jelas terukir diwajahnya, ia tidak tega melihat perjuangan Gulf untuk dirinya sampai seperti itu, dengan sigap ia menggendong tubuh suaminya dan mendudukkannya di kursi.
Matanya kini tertuju pada kaki Gulf yg terlihat sedikit bengkak. "Makan yg banyak na..". Ucapnya mengelus lembut rambut suaminya lalu pergi.
Tak lama berselang Mew yg tadi masuk kedalam ruang kerjanya kini menghampiri Gulf sambil membawa minyak gosok.
Ia mendudukan dirinya dilantai lalu mengusapkan minyak tersebut ke kaki pria yg masih asyik menikmati sarapannya.
"Phi ..". Ucap Gulf bingung.
"Kata mama, jika suatu saat kakimu bengkak dia menyuruh ku untuk mengoleskan minyak ini ke kakimu ..".
Pria manis itu hanya bisa tersenyum, ia senang karena bisa merasakan ketulusan dari suami dan juga ibu mertuanya.
"Sebenarnya nggak perlu phi, nanti juga sembuh sendiri kok..".
"Hanya ini yg bisa aku lakukan untukmu, kau sudah berkorban banyak untuk kebahagiaan ku..jadi biarkan phi menjadi orang yang berguna untukmu..".
"Phi selalu masak untukku, memandikan ku, bahkan menggendong ku kemana-mana itu sudah cukup phi..". Jawab Gulf mengelus lembut pipi suaminya lalu memberi kecupan ke bibirnya.
Ia menatap dalam mata suami tercintanya yg kini masih berlutut dibawah tempat duduknya, mata Mew mulai tertuju pada bibir pink Gulf berharap untuk diberi lebih.
Seakan sudah mengerti, pria manis itu pun menarik wajah suaminya agar mendekat lalu melumat bibirnya lembut, Mew merasakan jika lumatan yg diberikan Gulf kini terasa semakin dalam, mew pun berdiri karena tau posisi itu membuat pria tercintanya harus menunduk.
Tanpa melepas tautan dibibirnya ia mendangakan wajah Gulf keatas dan memainkan lidahnya kedalam mulut indah itu.
Keduanya sungguh sangat Menikmati setiap momen yg mereka lakukan, ciuman dan lumatan itu terasa sangat hangat dan nikmat, jika di ingat entah sudah berapa lama mereka tidak melakukannya.
"nghh....ah...". Lenguh Gulf.
Seketika pria tampan itu pun sadar dan mendorong tubuh pria manis didepannya.
Ia menatap wajah Gulf yg memerah dengan tatapan sayu, dia sendiri faham apa yg diinginkan pria tercintanya.
"Phi...ayo lakukan..".
"Tidak Gulf kau sedang hamil...".
"Aku masih bisa melayani mu phi".
"Kau tidak lihat perutmu sudah sebesar itu Gulf...?". Marah Mew.

KAMU SEDANG MEMBACA
DOMINAN BABY (END)
RomanceKelanjutan kisah cinta Mew dan Gulf setelah pernikahan.apakah anak mereka akan setampan Daddynya atau secantik papanya....