Ayolah phi dan nong yg baik hati, jangan pada over thinking sama ceritaku yg kemarin.
Nggak ada konflik nggak seru kan😁😁
Lagian kalian semua tau kalau ceritaku tuh pasti happy ending cuma hoby author aja yg suka nyiksa reader....😁😁
Maaf ya... Jadi jangan marah tetep stay di story' aku, jangan tinggalkan diriku...aku mohon🤧🤧
Gulf masuk kedalam lift untuk menuju lantai atas ketempat dimana sang adik tinggal.
Meskipun ia tau kalau pria itu sangat mencintainya, tetap saja ada keraguan di hati kecil Gulf.
"Grace wanita yg sangat cantik dan baik P'Mew pasti menyukainya".
Ia mencoba kuat tapi tetap saja air mata tidak pernah bisa berbohong.
Mungkin ini terlihat seperti keputusan yg terbilang dangkal untuk sebagian orang.
Tapi bagi Gulf sendiri yg memang seorang dokter keputusan nya ini sudah sangat tepat.
Karena setelah melahirkan pun, ia mungkin tidak bisa lagi melakukan tugasnya sebagai seorang istri.
Dikarenakan butuh waktu lama untuk penyembuhannya kelak.
Hal itu akan berpengaruh juga pada kesehatannya, fisik yg ia miliki mungkin juga sudah tidak sama lagi seperti dulu.
Ia menangis di dalam lift membayangkan lagi kehidupan masa depannya.
"Apa aku masih bisa merawat anakku sendiri...hikss... Aku sangat takut jika aku harus mati dalam perjuanganku...hikss... mempertahankannya...hikss...". Ucap Gulf dalam tangisnya.
Ia langsung menghapus air matanya, saat melihat pintu lift yg kini terbuka.
Ia pun membuka pintu apartemen sang adik lalu disapa bright yg sedang membersihkan meja makan.
"Auw Gulf, apa kau sudah makan...".
"Apa win ada dirumah..?". Tanya pria manis itu tanpa memandang dan menjawab pertanyaan dari seniornya.
"Dia baru selesai makan lalu pergi kekamar, mungkin sedang mandi".
"Apa aku boleh ke kamar...?".
"Hm...ten..tu Gulf...". Jawab bright bingung melihat perubahan sikap kakak iparnya.
Ia pun menuju kamar dan duduk diatas ranjang, Gulf kembali melamun membayangkan apa yg sedang terjadi di apartemennya.
"Auw phi... Kenapa disini..? Bukannya tadi lagi ada tamu, apa dia sudah pulang...?". Tanya sang adik yg baru saja keluar dari kamar mandi.
Win pun mendekat karena tidak mendapat jawaban dari sang kakak dan justru terlihat melamun.
"Phi...phi Gulf...". Panggilnya lagi sambil menepuk pundak kakak nya.
Ia pun tersadar dari lamunannya, lalu menatap sang adik, matanya kini mulai berkaca-kaca karena tidak mampu lagi membendung kesedihannya.
Win sangat khawatir melihat wajah sang kakak yg terlihat sangat sedih. "Ada apa phi...?".
Gulf menarik Win untuk mendekat agar bisa memeluk tubuh sang adik.
ia tidak bisa memberi jawaban untuk mengungkapkan isi hatinya, ia hanya bisa menangis meratapi nasibnya.
Pria manis itu bahkan kini bimbang, seakan menyesali keputusan nya untuk hamil.
Gulf mempertanyakan lagi keputusan yg ia buat, apa tujuan dirinya ingin memiliki anak sendiri demi kebahagiaan siapa? Suaminya bahkan tidak pernah meminta nya untuk melakukan hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOMINAN BABY (END)
RomansaKelanjutan kisah cinta Mew dan Gulf setelah pernikahan.apakah anak mereka akan setampan Daddynya atau secantik papanya....