Meskipun keadaan Gulf tetap sama selama 6 bulan, Mew tidak pernah mengeluh sedikitpun.
Melihat istrinya masih bernafas saja sebuah anugerah terindah untuknya.
"Phi..Mew...". Terdengar suara samar-samar memanggil namanya.
Mew yg tidur disebelah Gulf pun membuka matanya perlahan, ia berharap suara itu berasal dari pria yg terbaring didepannya.
Ternyata itu hanya mimpi, pria manis itu masih terbaring koma di sebelahnya.
Mew mengelus pipinya lembut, "bangunlah Gulf sampai kapan kau akan berbaring disini, aku sangat merindukanmu..". Tangis Mew memeluk erat tubuh sang istri.
"TIIIITTTTTTT....". Mew terkejut karena tiba-tiba suara mesin pendeteksi detak jantung Gulf berhenti.
Ia berlari keluar memanggil bright yg saat itu berjaga. "Bright cepatlah detak jantung Gulf berhenti...". Ucapnya menangis ketakutan.
Bright berlari menuju ke ruangan Gulf diikuti Win dan juga staff lainnya.
Mew bahkan tidak berani masuk kedalam kamar ia hanya bisa menangis di luar. "Aku mohon padamu, aku tidak akan pernah mengeluh lagi, tidak masalah jika Gulf tetap koma tapi biarkan jantungnya tetap berdetak". Mohon Mew berlutut pada Tuhannya.
Kakinya sungguh terasa lemas ia masih duduk di lantai menunggu bright keluar dari dalam sana.
Tak lama Win membuka pintu kamar Gulf, ia menatap Mew. "Phi...".
Ia pun berdiri dan masuk kedalam kamar, Mew terkejut melihat Gulf yg menatap kearahnya. "Apa ini mimpi...?". Tanya Mew seakan tidak percaya.
"Phi...". Panggil Gulf lirih.
Ia langsung mendekat dan memeluk tubuh Gulf. "Jika ini mimpi, tolong jangan bangun kan aku, biarkan aku seperti ini sebentar saja...".
Gulf tersenyum, "ini bukan mimpi phi".
Mew menatap wajah pria manis didepannya, ia meraba untuk memastikan lagi jika itu memang pria tercintanya. "Aku sangat merindukanmu Gulf...". Ucapnya lalu menarik kembali Gulf kedalam pelukannya.
"Aku juga merindukanmu phi..".
"Sudah lah Mew, biarkan Gulf istirahat dulu, badannya masih lemah..". Ucap bright membaringkan tubuh Gulf.
Tak lama Off dan Up datang tergesa-gesa, "Gulf kau sudah bangun..?". Ucap keduanya bersamaan.
"Bagaimana bisa, apa yg kau lakukan padanya..?". Tanya Off pada bright terlihat sangat penasaran.
"Tadi jantung nya sempat berhenti berdetak, jadi aku memberinya kejutan listrik, saat detak jantung nya kembali Gulf justru menatapku, aku sendiri terkejut". Jawab bright panjang lebar.
"Wah.... keren....". Balas Up mengacungkan jempolnya.
"Sekarang kau istirahat saja na... Besok kita lakukan pemeriksaan lanjutan..". Ucap Off mengusap rambut Gulf Pelan.
Semua orang pergi meninggalkan kamar Gulf, hanya Mew yg berada disitu.
"Phi...". Panggil Gulf lirih, ia terlihat masih sangat lemah.
Mew lalu duduk disebelahnya. "Aku sungguh tidak percaya Gulf, akhirnya kau bangun... Aku berharap aku yg akan mati lebih dulu, karena aku sungguh tidak sanggup jika harus melihatmu terbaring lagi di rumah sakit".
Gulf tersenyum lembut, senyum nya bahkan tidak pernah berubah setelah 6 bulan. "Memang aku sudah tidur berapa lama phi...?".
"Kau sudah koma selama 6 bulan gulf". Jawab Mew membaringkan kepalanya manja di pundak Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOMINAN BABY (END)
RomanceKelanjutan kisah cinta Mew dan Gulf setelah pernikahan.apakah anak mereka akan setampan Daddynya atau secantik papanya....