chapter 45

3.1K 239 16
                                        

Mew memasuki kamar dan melihat sang istri yg sudah tertidur pulas bersama sang adik.

Win yg masih sibuk dengan laptopnya, "P'Mew mau tidur disini sama p'Gulf..?".

"Nggak win, dia sengaja datang kesini karena mau tidur sama kamu, jadi tetaplah disini dan temani dia".

Mew mencium kening sang istri, tak lupa ia juga mengelus perut gulf lalu mengecupnya. "Selamat tidur na...baby ..". Ucapnya lalu keluar tak lupa menutup pintu kamar.
......

Pagi hari Mew bangun dan bersiap untuk menyiapkan sarapan, ia melihat bright yg sudah ada di dapur sedang memasak.

"Apa kamu yg biasanya masak untuk win..?".

Bright tersenyum. "Aku udah
biasa masak sendiri dari dulu, jadi saat menikah pun aku selalu masak sendiri, apalagi win juga nggak bisa masak jadi ya sudah lah".

"dari dulu kebutuhan ku selalu dilayani oleh para pelayan, setelah bertemu Gulf justru aku yg selalu melayani dia, tapi aku senang saat melihat Gulf makan masakan ku, aku justru sedih kalau kita lagi bertengkar, biasanya dia nggak mau makan masakan ku...". Jawab Mew sambil membantu bright di dapur

"Cepat selesaikan masalahmu phi, bujuk dia...semangat jangan pernah putus asa na..". Ucap bright menyemangati kakak iparnya.

Gulf masih tidak bangun bahkan setelah bright dan win berangkat ke rumah sakit.

Mew pun masuk kedalam kamar untuk membangunkannya setelah melihat jam yg sudah menunjukan pukul 10. "Sayang bangun na .. sudah siang, ayo sarapan dulu kasihan baby...".

Gulf yg baru saja membuka mata tiba-tiba menangis dan memeluk tubuh Mew yg duduk di tepi ranjang. "Phi aku mau pulang... hikss". Ucapnya menangis.

"Kenapa nangis sayang hah...". Ucap Mew terlihat sangat khawatir, "kamu mimpi buruk ya...?".

"Aku mau pulang...hikss...".

"Baiklah...baiklah.. mari kita pulang na...". Jawab Mew mengangkat tubuh istrinya, ia menggendong Gulf lalu membawanya ke mobil, tanpa mengganti dulu piyama yg pria manis itu kenakan.

Sesampainya di rumah Mew langsung menggendong Gulf menuju kamar, ia lalu mengelus kepala istrinya lembut. "Ada apa sayang..? kamu mimpi apa...? Cerita na...".

"Aku hanya ingin pulang kerumah phi..". Jawabnya.

"Kalau gitu phi kebawah dulu na .. ngambilin makanan buat kamu, ibu hamil nggak boleh telat makan, kasihan baby".

"Nggak phi, tetaplah disini..". Pekik Gulf menarik tangan suaminya.

Mew pun mengurungkan niatnya, ia lalu berbaring disebelah tubuh sang istri dan memeluknya.

Ia mengambil ponselnya dari dalam saku lalu menelpon phuwin, memintanya agar segera menyiapkan makanan untuk Gulf

Mew juga menelpon bright untuk memeriksa keadaan sang istri, ia khawatir takut jika terjadi sesuatu pada pria tercintanya.

"Tok...tok...tok ...tuan makanannya sudah siap". Teriak phuwin dari balik pintu.

"Ayo sayang kita makan dulu na ..".

"Aku tidak mau phi ..hiksss... Tetaplah disini...hikss...aku takut". Jawab Gulf merengek.

Mew mulai merasa aneh dengan tingkah laku istrinya, tanpa melepaskan pelukannya, ia lalu memanggil phuwin dan menyuruh agar membawa ke kamar makanan yg sudah ia masak tadi.

Gulf benar-benar tidak mau melepaskan Mew sedetikpun dari pelukannya, ia terus berucap kalau dirinya takut.

tidak ingin istrinya kelaparan ia bahkan sampai harus menyuapi Gulf dalam posisi tidur.

DOMINAN BABY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang