Vote, Komen sangat dipersilahkan
.
.
.
Author pov"Apa sudah ada kabar dari kakek-ku sekretaris Kim ?" tanya pria cantik berambut cokelat pada pria berumur setengah abad yang duduk dengan sopan dihadapannya, wajah cantiknya tampak sangat kelelahan, dia terus memijiti keningnya yang mulai berdenyut nyeri.
"belum tuan muda, masih belum ada kabar apapun dari tuan besar" balas pria paruh baya itu juga dengan wajah yang tampak tidak kalah lelahnya.
"Yang benar saja ini sudah hampir 2 minggu kakek menghilang! apa kalian benar-benar sudah mencarinya huh?! Bahkan sedikit petunjukpun tidak bisa kalian dapatkan, ini sudah hampir dua minggu, aku bahkan tidak tahu kakek ku masih hidup atau tidaknya" cecarnya gusar, tanpa sadar meninggikan suara kepada pria paruh baya itu, pria itu tampak terkejut namun tidak menyiratkan rasa tersinggung apalagi kemarahan, dia mengerti emosi yang dirasakan oleh sosok dihadapannya ini.
"kami sudah mengerahkan tim khusus untuk mencari keberadaan presdir, Hanya ini yang bisa kita lakukan, kita juga tidak bisa memberitakan ini kepada publik, Tuan Muda memahami alasan dibaliknya kan?" balasnya dengan sabar.
"ya, ya, ya tentu saja saham perusahaan akan hancur seketika jika publik tahu bahwa presdir dari DAEHAN INDUSTRI telah menghilang tanpa kabar dan jejak lebih dari 2 minggu lamanya, apalagi perusahaan saingan pasti akan melakukan apapun ketika mendengar berita ini terutama mereka" ucapnya dengan nada bosan.
"anda harus tenang Tuan Muda, tuan besar pasti akan segera kita temukan, beliau tidak akan meninggalkan anda sendirian" Sekretaris Kim mencoba menenangkan cucu bungsu laki-laki dari atasannya tersebut, dia yakin kalau sang presdir tidak mungkin tega meninggalkan cucunya sendirian, setidaknya itulah janji yang selalu diucapkan oleh kepala keluarga itu kepadanya.
"Paman Kim, maaf sudah emosi kepadamu, hanya saja a-aku sangat kelelahan, para pemegang saham terus meremehkanku dirapat internal tadi, a-aku minta maaf" ucapnya ketika menyadari begitu tidak sopannya ia terhadap orang yang sudah bersama kakeknya lebih dari 30 tahun itu.
"Tidak apa-apa, paman mengerti perasaanmu sekarang, paman pergi dulu Jeonghan-a dan jangan khawatirkan apapun ucapan mereka, paman akan selalu mendukungmu" ucap sekretaris Kim sembari tersenyum lembut sebelum pamit pergi meninggalkannya di dalam rumah megah itu sendirian.
"Kakek, sebenarnya kau ada dimana sekarang? jangan menakutiku" Jeonghan menatap nanar potret keluarga yang tergantung ditengah-tengah kediaman ruangan keluarga Yoon, ada lima orang sosok didalam potret yang tersenyum indah dan menawan , ada ia, sang kakek, kakak laki-laki serta orang tua mereka yang terlalu gila kerja mengejar uang dan kekuasaan.
Jeonghan bahkan sudah tidak tertarik untuk mengetahui keberadaan orang tuanya sekarang, dia sudah kehilangan rasa kasihnya terhadap kedua orang itu.
Ia menatap nanar potret dua orang orang selain dirinya didalam photo itu, ada kakak kandungnya dan kakek yang sedang dia cari keberadaannya.
Kakek-nya alias presdir Yoon Seokyu pendiri sekaligus pemimpin tertinggi dari DaeHan industri dikabarkan menghilang saat menghadiri pesta dikapal pesiar sekitar dua minggu yang lalu, pencarian terus dilakukan namun sampai sekarang jejak dan keberadaannya benar-benar tidak bisa terdeteksi sama sekali, dan tentu saja berita ini dirahasiakan.
Skenario-skenario buruk terus menjajah didalam kepalanya semenjak pertama kali dikabarkan oleh sekretaris Kim menghilangnya sang kakek tanpa jejak. Jujur saja dia terlalu muak memikirkan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi kepada kakek-nya, mulai dari kemungkinan kakek-nya diculik oleh pesaing, lebih buruknya dibunuh oleh musuh, atau kemungkinan kakek-nya yang terjatuh dari atas kapal pesiar yang sedang berlayar didekat pulau jeju, namun sampai saat kini bahkan berita temuan mayat diatas lautpun tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Tale Of Love Village Man (CheolHan AU)
RomanceYoon Jeonghan harus menikah dengan Choi Seungcheol, seorang pria desa pilihan kakeknya jika menginginkan seluruh warisan jatuh kepadanya.