.
.
.
Jeonghan sedang menikmati Pat sirutteok-nya sembari menatap kearah kamar utama, sudah ada kasur dengan ukuran Queen Size disana, sama persis dengan kasur yang selalu digunakannya di Seoul dan telah menggantikan kasur lipat yang sebelumnya berada ditengah-tengah kamar tersebut. Dia bersyukur kamar Seungcheol memang cukup besar dan luas jadi dengan masuknya kasur besar itu tidak serta membuat kamar itu menjadi sesak.Sedangkan kasur lipat dan kasur lama Seungcheol sudah berada didalam kamar yang biasa dipakai oleh kakek-nya selama tinggal disini dengan kasur lipat sudah kembali masuk kedalam lemari yang ada memang sudah berada didalam sana, sedangkan lemari lama Seungcheol sudah diangkut oleh Seokmin dengan bantuan Soonyoung dan Seungkwan, sedangkan sisa barang yang tak terpakai sudah tersusun rapi didalam gudang.
Seungcheol juga sudah memperbaiki pemanas ruangan rumah ini dengan sangat baik, sekarang Suaminya tengah mandi setelah sebelumnya mereka makan malam dan Jeonghan sudah selesai mandi terlebih dahulu serta berganti baju dengan piyama.
Dia mengambil piring dan memotong Pat sirutteok untuk Seungcheol, setengah dari Pat sirutteok nya juga sudah dimakan oleh trio BooSeokSoon, salahkan Seungcheol yang membeli dengan ukuran cukup besar, tidak akan sanggup untuk mereka habiskan berdua dan akan kehilangan teksturnya jika dipanaskan beberapa kali.
Drrttt
Jeonghan membuka ponselnya dan menemukan sebuah notifikasi pesan masuk yang dikirim kealamat emailnya dia langsung membuka email itu saat melihat nama pengirim dan apa yang telah dikirimkan oleh orang itu disana.
Tak lama Seungcheol sudah selesai dari mandi dan memakai baju tidurnya duduk mengambil tempat dimeja untuk menyantap Pat sirutteok yang dibelinya bersama Jeonghan.
"Seungcheol-ssi" panggilnya saat menatap Seungcheol yang terlihat lahap memakan kue beras itu.
"Iya"
"Kau tidak akan tidur dilantai atau di sofa lagikan?" Jeonghan bertanya dengan tatapan polosnya
"Uhukk uhukkk tidak, tidak, uhukk"
"Ini minumlah, kenapa kau kaget? Aku kan hanya bertanya saja" Seungcheol menepuk-nepuk dadanya mencoba menetralisir keadaan, namun semuanya sia-sia, dia semakin gugup saat Jeonghan bangkit dan mulai menepuk-nepuk punggungnya.
Kini keduanya sudah berbaring diatas ranjanh, Seungcheol sejak tadi terus memperhatikan suaminya yang terlihat asyik dengan ponselnya, matanya tidak bosan-bosan mengikuti tingkah laku Jeonghan dan tersenyum kecil, Jeonghan yang tidak menyadari kini telah meletakkan ponselnya di atas meja, bersiap untuk tidur.
"Mau aku matikan lampunya?" tanyanya pada si cantik, Jeonghan membalasnya dengan sebuah anggukan kecil.
Seungcheol bangkit mematikan lampu kamar mereka dan segera kembali keatas tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Tale Of Love Village Man (CheolHan AU)
RomanceYoon Jeonghan harus menikah dengan Choi Seungcheol, seorang pria desa pilihan kakeknya jika menginginkan seluruh warisan jatuh kepadanya.