Difficult Decisions We Have To Go Through

2.2K 182 4
                                    

.

.

.

Mungkin nasib mujur mungkin masih dimiliki oleh pencuri itu dan juga Lee Chan, keduanya tidak mampu ditemukan warga dan berhasil meloloskan diri.

Kehidupan didesa Jocheonri juga berjalan seperti biasanya bagi para warganya.

Namun tidak halnya bagi Jeonghan, sudah beberapa minggu ini selalu ada yang menganjal didalam hatinya, ingin dia menyampaikan kepada Seungcheol, namun tidak tahu kapan dan bagaimana.

Jujur Jeonghan takut membuat Seungcheol kecewa, walaupun pada akhirnya Seungcheol juga akan kecewa ketika mendengar sebuah pilihan yang dimiliki Jeonghan.

Jeonghan tidak mau membuat hubungan pernikahan mereka yang semakin mesra dan hangat menjadi kacau berantakan, namun dia juga tidak mampu melihat wajah penuh harapan Seugcheol setiap hari kepadanya, Jeonghan baru saja belajar menerima dan mencintai Seungcheol sebagai suaminya.

Jeonghan hanya mampu tersenyum lirih ketika Seungcheol dengan penuh kasih sayang mengusap-usap perutnya setiap kali mereka selesai bercinta, Jeonghan tentu tidak bodoh untuk tidak mengetahui apa yang diinginkan pria itu, tentu saja sebenarnya Jeonghan akan dengan senang hati menambah satu anggota keluarga mereka, namun masalahnya hanya satu, Jeonghan masih belum siap untuk menjadi seorang ibu.

Ini bukan karena perjanjian satu tahun dengan kakeknya atau pernikahannya dengan Seungcheol yang masih belum ada kepastian akan nantinya.

Mulai dari saat dia beranjak dewasa Jeonghan selalu dihadapi dengan keputusan dan peristiwa yang sulit, Jeonghan menyadari bagaimana tidak akurnya dia kepada kedua orang tuanya, bahkan Jeonghan sendiri sangsi apakah hubungan mereka bisa membaik atau tidaknya.

Belajar dari pengalaman dan apa yang dialaminya, Jeonghan paham jika tidak semua orang berhak menjadi orang tua, Jeonghan hanya takut, nantinya dia akan menjadi gagal sebagai papa dari anak-anaknya.

Pengalaman membuat Jeonghan tidak yakin jika dirinya mampu menjadi papa yang baik.

Hal inilah yang membuat Jeonghan berpikir berkali-kali untuk mempunyai keturunan sendiri, atau mungkin lebih tepatnya Jeonghan belum siap untuk memulai kehidupan baru sebagai seorang papa diusianya ini. Jeonghan takut jika nanti dia akan mengabaikan anaknya karena merasa kurang puas dengan masa mudanya, Jeonghan cemas apakah dia sanggup memikul tanggung jawab sebagai papa tanpa ada bantuan dari pihak manapun, jujur Jeonghan tidak mengharapkan apapun lagi dari ibunya,

Karena itulah, setelah memikirkan matang-matang, Jeonghan membeli pil pencegah kehamilan dan meminumnya setiap kali mereka selesai bercinta, tentunya obat itu dia beli tanpa sepengetahuan Seungcheol.

Jeonghan merasa tenang pada awalnya, namun itu hanya berlangsung sebentar, setelahnya setiap kali dia melihat bagaimana mengharapnya Seungcheol kepadanya, bagaimana Seungcheol membelai dan menciumi perutnya selepas mereka bercinta, pada akhirnya membuat Jeonghan merasa dia seperti mengkhianati sang suami.

Jeonghan ingin sekali menyampaikan isi hatinya kepada Seungcheol, ketidaksiapannya, ketakutannya dan alasannya, namun dia juga menyadari bagaimana besarnya perbedaan dia dan Seungcheol dan Jeonghan takut akan hal itu.

Keduanya tumbuh dan besar dilingkungan yang sangat berbeda, mungkin Seungcheol akan sangat kesulitan menerima keputusan yang diambil Jeonghan ini.

Tapi Jeonghan juga menyadari bahwa semua ini tidak boleh semakin berlarut-larut, dia harus bisa meminta pengertian dari suaminya, toh dia bukannya tidak ingin memiliki seorang anak bersama Seungcheol, hanya saja Jeonghan merasa bahwa saat ini dia masih butuh kesiapan yang luar biasanya.

A Tale Of Love Village Man (CheolHan AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang