Vote, Komen dan saran dipersilahkan
.
.
.
Jeonghan sedang mengunyah salad yang baru selesai ia buat untuk cemilan saat siang saat melihat ponsel Seungcheol yang terus bergetar diatas meja.
Ckckckck
"Dia selalu meninggalkan ponselnya dimanapun" keluh Jeonghan melihat ponsel berwarna merah yang masih berdering itu, Jeonghan tidak mau sembarangan mengangkat telepon itu, bukan karena takut Seungcheol akan marah, malah sang suami yang selalu mempersilahkan Jeonghan mengendalikan ponsel baru itu, bahkan jika dipikir-pikir ini sama saja seperti Jeonghan mempunyai dua ponsel.
Jeonghan melihat panggilan masuk tanpa nama itu, Jeonghan mengambil ponsel itu dan melihat daftar panggilan tidak terjawab didalamnya, ini sudah berlangsung sejak pagi tadi dan sampai sekarang, jika ditotal mungkin sudah ada lebih dari 40 panggilan dari nomor yang berbeda.
"Ck, pasti mereka hanya ingin mengonfirmasi kebenaran pernikahan kami saja" Jeonghan mengecilkan volume nada dering ponsel itu dan berjalan masuk kedalam kamarnya untuk mengecek keadaan Jiyoo yang sedang tidur siang.
Bayi kecil itu masih berada ditangan mereka, mungkin sore nanti keluarga Boo akan mengambilnya, tadi Seungmi sempat menelpon Jeonghan dengan heboh karena tentu saja namanya menjadi tranding topik diseluruh Korea Selatan, ibu dari Jiyoo itu juga mengatakan bahwa mertuanya akan segera tiba dari Jeju barulah setelah itu ibunya bisa kembali kedesa dan merawat Jiyoo.
Setelah meyakinkan Seungmi bahwa semuanya baik-baik saja, Jeonghan dan Seungcheol menyempatkan diri untuk menonton tv pagi tadi, dan benar saja nama dan foto mereka sudah menjadi headline dimana-mana.
Seungcheol agak sedikit gugup, dia sama sekali tidak melepaskan tangan Jeonghan dari genggamannya, dan sebagai yang sudah terbiasa menjadi buah bibir, Jeonghan terus membuat Seungcheol tenang, karena kini sudah tidak ada lagi halangan untuk mereka bersama.
Bahkan Jeonghan menertawakan salah satu judul berita yang menyebutkan Seungcheol sebagai Cinderella man, tidak habis pikir Jeonghan dengan mereka, dan untungnya kekuatan Daehan Industri cukup kuat, mereka langsung memberikan konfirmasi kepada publik dan memberikan peringatan untuk segera menurunkan berita yang ada demi kenyamanan privasi sebagai warga biasa, walau sebenarnya tetap saja sedikit kecolongan dengan berita-berita disitus murahan yang tampaknya belum terdeteksi oleh Daehan Industri.
Jeonghan tidak begitu perduli sebenarnya, toh mungkin hanya tinggal butuh hitungan waktu sampai situs itu menghilang sempurna., yang dipikirkannya hanyalah kenyaman sang suami yang hanyalah orang awam disini, dipublik berita tentang Seungcheol masih sangat minim, hanya nama, foto dan pekerjaannya lah yang ditampilkan dan menjadi konsumsi publik.
Lagi-lagi Jeonghan harus bersyukur dilahirkan dikeluarga konglomerat seperti ini, dia bisa bersantai menunggu bersihnya foto Seungcheol dari media, dia masih bisa mentolerir kecuali jika para wartawan datang menganggu ketenangan mereka didesa ini, Jeonghan akan melakukan apapun demi kenyamanan semuanya.
Setelah memeriksa keadaan Jiyoo yang masih terlelap, Jeonghan mulai memainkan ponselnya dan membaca berita-berita terbaru yang disampaikan Seungkwan, walaupun pemuda itu masih flu dan tidak bisa keluar rumah, adik kecil mereka dengan sigap memantau keadaan dari media sosial.
Ada dua perbedaan disini, dari publik umum mereka mengomentari sayangnya Jeonghan yang menikah dengan pemuda biasa, Jeonghan mengumpat pelan karenanya.
Lalu tanggapan dari mereka yang memang sudah mengenal Seungcheol dari lama dan sudah mengetahui berita pernikahan tersebut, mereka hanya terkejut mengetahui bahwa Jeonghan bukanlah orang biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Tale Of Love Village Man (CheolHan AU)
RomanceYoon Jeonghan harus menikah dengan Choi Seungcheol, seorang pria desa pilihan kakeknya jika menginginkan seluruh warisan jatuh kepadanya.