Our Real Married Life

3.2K 185 17
                                    

.

.

.


Matahari sudah tinggi, membangunkan Seungcheol dari tidurnya, ia tersenyum malu-malu mengingat adegan panas yang mereka lakukan malam tadi. Dengan mata terpejam tangannya berusaha mencari Jeonghan yang seharusnya berada di atas ranjang besar itu.

Namun ia tidak bisa merasakan kehadiran sang suami disisinya, sontak saja Seungcheol membuka matanya dan panik bahwa Jeonghan benar-benar tidak ada diranjang itu.

"Hannie-ya? sayang? Yeobo?" panggilnya berulang kali, namun tidak ada balasan dari sang suami. Seungcheol mulai panik, segera dia memakai celananya dan mulai mencari keberadaan Jeonghan dikamar hotel itu.

"Sayang! Syukurlah kau ada disini" dia mendapat kelegaan saat mendapati suami cantiknya itu ternyata berada di dalam kamar mandi, langsung saja dia mendekat ingin memeluk Jeonghan, tapi langsung ia urungkan saat melihat Jeonghan yang hanya diam sembari menatap lurus kearah cermin besar didepannya.

"Sa-sayang kau kenapa?" tanyanya pelan

"Ini apa Seungcheol-a?" tanya si cantik dengan nada menuduh

"Ne?" bingungnya

Jeonghan membuka kerah bathrobe-nya dan memperlihatkan bagian leher sampai pundak telanjangnya, Seungcheol tertegun melihat leher, pundak dan dada bagian atas si cantik itu.

"Kenapa? Itu tanda dari yang semalam" sahut Seungcheol takut-takut, apa Jeonghan menyesal karena sudah bercinta dengannya semalam?

"Iya aku tahu, tapi kenapa sangat banyak?! Dan kenapa warnanya sangat jelas?!" Jeonghan langsung menatap sinis Seungcheol yang hanya diam dan meringis.

"Kau pasti menambahnya lagikan?" tuduh Jeonghan

"Ta-tapi kita memang melakukannya sekali lagi dini hari tadi, te-tentu saja tandanya bertambah" cicit Seungcheol menunduk tidak berani menatap Jeonghan.

Jeonghan memicingkan matanya kesal, perlahan mengingat kembali kegiatan tambahan keduanya tadi malam.

flashback

Sekitar pukul 4 pagi, Jeonghan baru tertidur beberapa jam karena terlalu kelelahan bercinta untuk pertama kalinya terbangun karena kegelian, ia mengerang pelan saat putingnya terasa basah dan di gigiti pelan. Benar saja, begitu ia membuka mata, ia menemukan kepala Seungcheol bergerak aktif di atas dadanya.

"ahhhhsss, Seungcheol-a" Jeonghan tidak bisa menahan desahannya ketika puting dadanya dikulum lembut oleh sang suami.

"Kau terbangun? Maaf ya?" Seungcheol terkejut  dan langsung meminta maaf dengan mata sayunya, namun tak lama setelah mendapatkan izin, dia langsung kembali bergerak liar diatas tubuh Jeonghan.

"Akhhh!!! Jangan digigit Seungcheol-a aku tidak bawa baju yang menutupi leher" Seungcheol hanya mengangguk sekenanya dan sekarang terpampang dengan jelas bahwa Seungcheol tidak mengikuti perintah dari Jeonghan dilihat dari banyaknya bercak-bercak merah di leher, pundak dan sekitar dadanya, entah kapan Seungcheol menandainya, Jeonghan tidak ingat apapun lagi setelah Seungcheol membuatnya menungging dan mengerjai nya sampai ranjang itu bergoyang hebat.

Flashback end

"Hah! Kan sudah kubilang aku tidak membawa baju dengan kerah leher tinggi! Lihatlah hasil perbuatanmuuuu" Jeonghan langsung merengek didepan Seungcheol.

"Maaf ya, aku hanya tidak mampu menahannya" ucapnya menenangkan yang langsung dihadiahi tatapan kesal.

"Bicaramu gampang sekali, kau tidak lihat bagaimana keadaan diriku? Sedangkan kau baik-baik saja" sungutnya sebal, Seungcheol tidak bisa menahan senyum gelinya.

A Tale Of Love Village Man (CheolHan AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang