Choi Seungcheol : Story from grandpa

2K 190 1
                                    

.

.

.

Aku memutuskan untuk membawa kakek tinggal bersamaku di Daegu tepatnya di desa Jocheonri, walaupun beliau sempat menolak karena takut merepotkan, aku menjelaskan kalau aku sama sekali tidak keberatan, malah aku senang ada kakek yang ikut tinggal bersamaku, lebih baik dari pada melihat kakek sendirian saja di rumah sakit itu.

Tidak terasa sudah hampir seminggu lamanya kakek tinggal bersamaku, walaupun sampai sekarang aku masih bingung kenapa kakek tidak juga menghubungi keluarganya, terutama cucu laki-lakinya, tapi aku tidak mempermasalahkannya, semua orang mempunyai permasalahan keluarga sendiri dan aku cukup senang dan terhibur dengan kehadiran kakek di rumahku.

Kakek sendiri cukup mudah beradaptasi dengan warga desa lainnya, bahkan beberapa Nenek sudah dengan genitnya selalu datang membawakan makanan kerumah ini, tertawa melihat tingkah lucu mereka.

Sedangkan Seungkwan, wajahnya sudah memerah karena malu akan tingkah Nenek-nya yang ternyata juga termasuk fans dadakan itu apalagi Soonyoung dan Seokmin yang selalu menertawakannya.

Kakek Yoon juga sering membantuku bekerja di kebun apel dan sawah, padahal aku sudah melarangnya takut beliau kelelahan dan jatuh sakit, tapi kakek memaksa aku jadi tidak bisa apa-apa lagi, setelah tinggal beberapa hari aku menyadari bahwa kakek adalah tipe yang lebih senang menyibukkan dirinya.

Ah, aku belum memperkenalkan diri dan apa pekerjaanku ya? namaku Choi Seungcheol, aku seorang petani apel dan sawah peninggalan orang tuaku, umurku 28 tahun pada tahun ini, aku lahir dan besar di desa ini 'Jeocheonri' , aku juga sudah menyelesaikan wajib militerku sebelum mulai berkuliah.

Kalau anak-anak yang bersamaku, sebut saja trio BooSeokSoon mereka berusia 25 tahun, sudah beberapa tahun ini ikut membantuku bekerja dikebun apel dan sawah

"Aku tidak percaya dengan kakek pokoknya" seru Seungkwan sedangkan kakek Yoon tertawa melihatnya.

"Ya sudah kalau begitu, yang jelas cucu ku sangat tampan ah apa cantik ya? dia tinggi, pintar dan baik hati asal kau tau"

"Kalau dia sebaik itu kenapa sampai sekarang dia belum menjemput kakek?" cecar Seokmin, kakek langsung saja memukul kepalanya dengan sendok.

"itu karena aku yang belum menghubunginya bodoh!" Seokmin cemberut mendengarnya tidak terima dikatai bodoh, tapi dia bisa apa? Yang mengatainya kakek.

Aku tertawa melihat mereka, apalagi Soonyoung yang sudah mulai mabuk karena terlalu banyak minum makgeoli menertawakan Seokmin.

Aku sangat menikmati momen-momen ini, apalagi saat mendengar kakek membicarakan cucunya Yoon Jeonghan, terlihat kakek sangat bangga saat membicarakannya, aku jadi penasaran ingin melihat wajahnya secara langsung dan berkenalan dengan sosok itu.

Akhirnya setelah selesai makan malam, hanya ada aku dan kakek didalam rumah ini, setelah selesai mencuci piring aku menghampiri kakek yang sedang menonton tv dengan membawakannya secangkir kopi hitam.

"Kakek ini kopinya"

"Gumawo Seungheol-a kopi buatanmu menjadi favoritku, Hannie-ku tidak tahu caranya membuat kopi, dia tidak bisa minum kopi karena kafein bahkan setetes saja bisa langsung berdampak kepadanya, dia akan seperti makhluk nokturnal, karena itu dia tidak mau belajar membuat kopi, dasar anak itu" aku tersenyum senang mendengarnya, ini adalah salah satu obrolan favoritku dengan kakek, ketika kakek begitu bersemangat menceritakan cucu laki-lakinya entah kenapa aku merasa penasaran dan tidak merasa kesepian ketika mendengarnya.

A Tale Of Love Village Man (CheolHan AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang