A Desired Hope

1.6K 145 11
                                    

.

.

Vote, Komen dan Saran dipersilahkan

Maaf banget minggu lalu gak bisa update, harus adaptasi dengan posisi baru dikantor, gak sempat nulis dulu

.

.

Flashback

Mingyu sedang membersihkan pakaian kotornya dan hendak menjemur handuk basah miliknya diatas tenda saat tidak sengaja dia melihat handuk yang seharusnya dibawa oleh Yoon Sukkyu dan ayahnya untuk mandi diatas tikar.

"Eo! Presdir Yoon dan ayah lupa membawa handuk" ucapnya memberikan informasi kepada yang lainnya.

"Ya cepat antarkan, nanti mereka kedinginan" perintah Jeonghan, Mingyu mengangguk dia bangkit dan membawa handuk kering itu.

"Mingyu-ya biar aku saja yang mengantarkan, kau lanjut memanggang saja" cegah seseorang, Jeonghan yang sedang melempar arang tersenyum melihat suaminya itu, mood Seungcheol benar-benar sangat baik setelah mendapat berita bahagia dari Jeonghan sebelumnya.

"tidak apa hyeong" Mingyu menolak basa-basi, dia senang-senang saja sebenarnya ada yang menggantikan tugas ini, tapi saat melihat Jeonghan yang memicingkan mata kepadanya langsung membuatnya gugup.

"Sudah tidak apa, lagi pula aku sudah lama tidak menyapa kakek" Mingyu tersenyum menatap pria tampan didepannya, Mingyu senang karena Seungcheol memaksa, dia memberikan tatapan kemenangan pada Jeonghan yang langsung dihadiahi cibiran oleh pria cantik itu.

"Kalau begitu bersama?"

"Keurae kaja bersama saja hahahaha" Mingyu dengan bahagia merangkul bahu Seungcheol, memikirkan berjalan sendirian untuk mengantar handuk membuatnya sedikit takut, apalagi langit sudah mulai jingga.

"Auchhhh! Hiks sakit!" bahkan Mingyu belum sempat melihat apa yang sedang terjadi dibelakangnya namun Seungcheol langsung berlari sekuat tenaga meninggalkannya, dia tentu saja langsung mengejar Seungcheol.

"Kenapa? Sayang? Ada apa?" Seungcheol langsung bertanya dengan panik kepada Jeonghan yang meringis.

"Kakiku Cheol, terkena percikan bara api" Jeonghan terisak kecil, dia tidak menangis.

"Cih pasti sengaja agar suaminya tidak meninggalkannya" cibir Mingyu pelan, Seungcheol langsung mencari-cari luka disekitar kaki Jeonghan dengan teliti.

"Eoh! Itu sedikit terbakar!" pekik bibi Park langsung menghampiri Tuan mudanya

"Eh? kau sedang serius ternyata" Mingyu juga ikut mendekati Jeonghan

"Jeonghan-ssi ayo ikut aku" Woozi memanggil mereka kedalam tendanya, Seungcheol dengan sigap langsung mengendong Jeonghan.

'Sepertinya Kak Han masih bisa berjalan' keluh Seungkwan menatap Seungcheol, tapi dia enggan berkomentar saat melihat wajah panik atasannya itu.

"Aku bawa krim untuk luka bakar, sekecil apapun harus diobati, agar tidak berbekas" jelas Woozi menenangkan, dia mengoleskan krim itu pada luka kecil Jeonghan.

"Aku tidak akan khawatir dengan rumah tangga kita nanti Jihoon-a" ucap Soonyoung tiba-tiba, Woozi menatapnya ganas ingin memarahinya, tapi saat melihat wajah serius Seungcheol membuatnya jadi segan.

"Terimakasih Woozi-ssi, maaf merepotkanmu" ujar Jeonghan tidak enak hati

"Eiii tidak apa, kita ada dialam bebas, kecelakan seperti ini pasti akan terjadi, dan Hyeongnim tenang saja! Kak Jeonghan tidak sedang kehilangan kakinya!" dia tidak tahan dengan Seungcheol yang sudah meniup lembut betis Jeonghan.

A Tale Of Love Village Man (CheolHan AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang