My Lovely Jeonghanie

1.6K 155 22
                                    

.

.

.

Vote, Komen dan saran dipersilahkan

Makasih untuk kalian yang masih nungguin cerita ini, jujur sampai mandet hampir dua bulan karena bingung mau nulis endingnya, masih gak rela pisah dari pasusu bucin ini , penulis bow kesemuanya

.

.

"hyeong" bisik Mingyu menyenggol lengan Junhui, suasana perkemahan menjadi sunyi dan canggung karena nada tinggi dan sengit yang diucapkan pengacara muda itu.

Beberapa orang menjadi sangat terkejut, termasuk juga dengan Yoon Jeonghan, pria itu menatap tanpa ekspresi pada sahabatnya itu, ini kali pertama Junhui menyinisinya sejak mereka berteman.

"Mianhae Junhui-ya" balas Jeonghan berusaha tenang

Junhui merasa tertampar tersadar dari apa yang baru saja dilakukannya, rasa bersalah menggerogoti hatinya karena sudah meninggikan suara kepada Jeonghan-nya, padahal dia selalu bersumpah untuk terus membahagiakan sahabatnya itu

"Ma-maaf Hannie-ya, reaksiku berlebihan, akhir-akhir ini pekerjaanku sangat menumpuk dan ya, aku baru kencan buta dengan seseorang dan tidak berjalan baik, aku sedikit sensitif, mengagetkanmu ya, maafkan aku Jeonghan-a" ucapnya berbohong

"Aku menjadi sensitif jika mendengar topik semacam ini, aku minta maaf, aku sungguh tidak bermaksud untuk membentakmu tadi" Junhui menatap Jeonghan dengan penuh harap

Jeonghan mengangguk pelan, mencoba menerima alasan sang sahabat walau sebenarnya dia kurang percaya.

"Maaf aku sepertinya kurang pengertian, aku jarang menghubungimu sehingga tidak mengerti permasalahanmu, aku minta maaf Junhui-ya, seharusnya aku peka kau sedang tidak baik-baik saja" balas Jeonghan pelan, Seungcheol mengelus lengannya lembut.

"Keu-keurae, minggu lalu aku juga kencan buta dengan seseorang, dan tidak terlalu berhasil, aku mengerti perasaan Junhui hyeong" sahut Mingyu berusaha memperbaiki suasana, beruntung Soonyoung dan Hansol langsung menimpali ucapannya.

"Maafkan aku" bisik Junhui tanpa suara kepada Jeonghan, pria berambut sebahu itu membalasnya dengan sebuah senyuman bahwa dia tidak mempermasalahkan semuanya.

Suasana semakin larut, sinar bulan purnama memantulkan cahaya keatas permukaan air, beberapa kaleng bir sudah berserakan disekitar area perkemahan bukti banyaknya alkohol yang sudah berpindah kedalam perut mereka.

"Erghhh aku sudah tidak tahan lagi, aku mengantuk" ucap Woozi yang mengucek kedua matanya, dia langsung masuk kedalam tenda karena kepala yang semakin memberat

"Aku juga, ayo kita tidur saja" rengek Seungkwan yang juga terlalu mabuk

Suara petikan gitar berhenti mengalun, Seungcheol meminta Jeonghan untuk masuk kedalam tenda mereka terlebih dahulu, sementara dia bersama Mingyu dan Junhui yang terlihat masih sadar membersihkan sisa kekacauan sampah kaleng bir mereka.

"Mingyu-ya jangan terlalu jauh" pesan Junhui pada Mingyu yang memiliki kebutuhan mendesak

"Ne hyeong-deul~" kedua pria yang lebih dewasa itu tersenyum melihat Mingyu yang berlari masuk lebih dalam kedalam hutan, sepertinya hasratnya mengurangi rasa takut miliknya.

Suasana yang berada diantara Junhui dan Seungcheol terasa sedikit canggung, bisa merasakan kecanggungan itu, mereka lebih memfokuskan diri untuk mengutip seluruh sampah.

A Tale Of Love Village Man (CheolHan AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang