Grandpa's Crazy Plan

2.2K 224 13
                                    

Vote, Komen dan Saran sangat dipersilahkan

.

.

.

"Tuan Muda, apa tuan besar benar-benar menghubungi anda tadi?" ucap Sekretaris Kim yang baru tiba dengan nafas tidak beraturan

"Hmmm" Jeonghan menatap kosong kearah pintu rumah dari sofa yang didudukinya

"dimana tuan besar sekarang? Dia sehat? Bagaimana keadaannya selama ini?"

"Duduklah dulu Sekretaris Kim" pinta bibi Park, namun tidak diindahkan oleh pria tua itu

"Tuan Muda?!"

"Daegu, kakek di Daegu, barusan dia mengirimkan alamat lengkapnya, Besok aku akan kesana dan paman harus ikut denganku, kakek sedang gila sepertinya" cibirnya sinis

"Apa?" Sekretaris Kim tidak mengerti apa yang sedang terjadi disini, ditambah lagi dia cukup terkejut melihat Jeonghan yang sedang mencebik sinis membicarakan kakek-nya sendiri. Kakek dan cucu itu memang sering bertengkar, tapi rasanya agak aneh jika bertengkar di situasi seperti ini.

"Besok pagi paman juga akan mengerti" Jeonghan meninggalkan ruang keluarga itu menaiki tangga menuju kamarnya, meninggalkan sekretaris Kim yang kebingungan.

'Junhui pasti sudah berangkat ke Beijing sekarang' dia benar-benar dalam keadaan bingung sekarang, tapi sayangnya satu-satunya tempatnya untuk bercerita sedang berada didalam pesawat sekarang

Sementara dibawah sekretaris Kim mencoba meminta penjelasan apa yang sebenarnya terjadi kepada bibi Park, namun bibi Park sendiri juga tidak kalah terlihat bingungnya.

Keesokkan paginya, Jeonghan mengendarai mobilnya dengan tenang memasuki kota Daegu dan segera memasukan alamat yang diberikan kakek-nya di navigasi mobilnya, sementara sekretaris Kim mengikutinya dibelakang dengan mobil yang lain bersama seorang s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokkan paginya, Jeonghan mengendarai mobilnya dengan tenang memasuki kota Daegu dan segera memasukan alamat yang diberikan kakek-nya di navigasi mobilnya, sementara sekretaris Kim mengikutinya dibelakang dengan mobil yang lain bersama seorang supir, dia menolak tawaran sekretaris kakek nya itu untuk menyupirinya dan memilih menyetir sendiri.

Jeonghan semakin dibuat bingung karena navigasi ini terus membawanya memasuki sebuah desa kecil yang dikelilingi persawahan dan perkebunan apel, berkali-kali dia mengecek kebenaran alamat yang dimasukkannya, namun tidak ada kesalahan, ia memasukkan alamat yang benar, segera ia memberhentikan mobilnya didepan beberapa orang tua yang sedang berbincang di dalam pondok dibawah pohon besar.

Melihat ada dua buah mobil mewah yang berhenti di dalam desa kecil mereka, tentu saja membuat perhatian para orang tua itu langsung tertuju penasaran dan kagum terhadapnya, merasa tidak sopan untuk bertanya dari dalam mobil Jeonghan keluar dan menghampiri mereka.

Hei, walaupun terkenal dengan tingkah 'gila'nya, Jeonghan masih menjunjung tinggi sopan santun, baiklah, kecualikan kedua orang tuanya.

"Permisi, apa benar ini desa Jocheonri?" dan menunjukkan alamat yang ada diponselnya kepada salah satu dari mereka.

A Tale Of Love Village Man (CheolHan AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang