7. Who R u?

9.2K 792 36
                                    

Irene POV

aku sedang berada di restoran bersama kekasihku, karena kami baru saja menyelesaikan makan malam kami.. ntah kenapa, aku selalu kepikiran dengan Jennie dan Lisa karena sebelumnya, kekasihku selalu bercerita tentang mereka yang selalu bertengkar..

"Babe, sebenarnya.. apakah separah itu hubungan Jennie dan Lisa?" Tanyaku yang sedang memakan dessert ku, carrot cake masih menjadi menu dessert favorite ku..

Sementara Seulgi yang sedang memakan mandu kukusnya menoleu kearahku dan menganggukan kepalanya.. "ya babe, dia selalu bertengkar.. bahkan kemarin, dia di tegur dengan dosen di kampus ku, aku pikir mereka sudah gila!"

Aku khawatir karena Jennie sudah seperti adikku sendiri, di tambah lagi, dia harus tinggal bersama Lisa. Bagimana nasibnya? Aku takut Lisa akan selalu menjajah nya, aku sudah pernah menawarkannya, untuk tinggal bersama ku. Tetapi, orangtua nya akan lebih percaya jika dia bersama Lisa, alasannya tentu saja karena kakeknya Lisa.

Aku menghela nafasku, menatap Seulgi dengan cemas.. "bisakah kita berkumpul besok? Bersama Lisa dan Jennie"

"Itu sangat sulit.. hmm tetapi akan ku coba" ucap Seulgi yang mengelus punggung tanganku.. dia tahu bahwa saat ini aku sedang cemas memikirkan Jennie..

"Kau tahu babe? Salah satu tas Jennie, hilang. Aku tahu itu pasti ulah Lisa, Jennie menghubungiku tadi sore. Terdengar suaranya menangis, bukan masalah harganya, itu adalah tas kesayangan nya" gumamku yang masih memakan cake ku..

"Benarkah? Akan ku tanyakan besok, jika ini memang ulah Lisa, dia sungguh keterlaluan" Seulgi menarik nafasnya dan menggelengkan kepalanya..

-----

Jennie POV

Aku memasak makanan untuk kakek Lisa dan Lisa.. walaupun hari ini, aku sangat tidak mood, karena tas ku yang hilang.. tetapi, aku harus membuatkan makanan untuk kakek Lisa, tetapi tentu saja aku akan menanyakannya lagi..

"Jennie, beruntung sekali yang akan mendapatkan mu nanti, kau sudah matang untuk menjadi calon istri. Masakan mu sungguh enak!" Kakek Lisa memuji ku dengan senyum di wajahnya..

Sementara si cungkring itu terbatuk mendengar pujian kakeknya untukku.

Dia memukul-mukul dadanya sendiri dan meminum air putih di depannya.. "beruntung?" Aku dengar dia mencibirku..

"Apakah kau baru saja mengatakan sesuatu?" Tanyaku melihatnya.. kakek Lisa mulai berdeham

"Kau selalu merusak mood ku.." gumam Lisa yang memakan makanannya..

Aku menunyinggingkan bibirku sedikit dan menggelengkan kepalaku.. "apa? Kalau begitu. Kau bisa pergi dan jangan makan masakan ku!" Ucapku dan dia melirik ku sekilas dan tetap makan masakanku..

"Tidak ada hubungannya dengan masakan mu, dan aku makhluk hidup. Butuh makan untuk bertahan hidup, karena hidup tidak hanya mengandalkan nafas saja, bukan begitu Harabeouji?" Sarkas Lisa..

"Cukup! Kalian selalu bertengkar dimana pun! Bahkan kita sedang berada di meja makan! Dan kau Lisa! Jangan terus mencari gara-gara!" Bentak kakeknya..

Lisa membulatkan bibirnya dan menganggukan kepalanya.. wajahnya sangat mengejek, aku ingin sekali memukulnya..

Kami pun menyelesaikan makanan kami, ketika kakeknya sudah berada di kamarnya. Aku mengejar Lisa yang sedang menuju kamarnya.. aku memegang tangannya dan dia melihat kearahku dengan malas..

"Apa yang kau inginkan Jennie?" Gumamnya tanpa gairah..

"Dimana tasku? Aku mohon, kembalikan pada ku Lisa.. apa kau membuangnya?" Aku menatapnya dan seketika mulutku mengaga terbuka dan aku cepat-cepat menutupnya dengan tanganku.. "atau...? Kau menjualnya..? Tetapi untuk apa uangnya...? Apa kau.... jangan bilang.... kau memakai narkoba....? Ah aku tahu, jadi alasan mu cungkring adalah karena kamu memakai narkoba?" Ucapku sambil mencondongkan kepalaku menatap wajahnya dengan curiga.

My Sexy My Enemy (JENLISA) GxG✔️ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang