29. a lot of problem

7.2K 583 6
                                    

Lisa POV

"Jennie aku tidak main-main!" Tut.

Telepon ku di putus ketika aku sedang berbicara, apa yang di pikirkan oleh nya? Ke Bar dengan seseorang yang baru dia kenal? Apakah itu benar?

Aku megusap kasar wajahku, aku pun memasuki kamar kakek ku lagi.

"Harabeoji, sepertinya aku akan menjemput Jennie.. dia membutuhkan ku" ucapku yang langsung mengecup pipi kakek ku dan pergi meninggalkannya, karena aku tidak ingin kakek ku banyak bertanya.

"Ahjussi, tolong jaga Harabeoji, dan berikan padaku kunci mobil Harabeoji" ucapku kepada supir kakek ku.

"Nee, Agasshi" dia membungkuk sopan dan memberikan kuncinya padaku. Karena aku memasang GPS pada mobilku, aku tidak perlu repot-repot mencari Jennie dimana. Aku telah menemui titik dimana dia berada.

Dengan penuh kecepatan tinggi, aku melanjukan mobilku menuju Bar yang sedang di kunjungi Jennie.

Aku menggeggam setir mobilku dan mengatupkan rahang ku, aku benar-benar akan gila, di buatnya. Ntah apa yang aku katakan padanya nanti saat bertemu, mungkin lebih baik aku memakinya, agar dia tersadar bahwa sikapnya seperti ini sungguh membuatnya terlihat sangat bodoh!

Aku menginjak rem dengan cukup dalam karena lampu lalu lintas menujukan warna merah ketika mobilku sedang melaju cepat yang membuat mobilku berhenti mendadak, terdengar suara kendaraan di belakang ku memberiku kelakson karena posisi mobilku yang berhenti tiba-tiba.

Aku mengetuk-ngetuk jariku di setir mobil, melihat terus kearah lampu lalu lintas dengan wajah yang sudah sangat cemas.

"Ayolah" gumam ku sendiri. Aku menancapkan gas kembali dengan cepat ketika lampu lalu lintas sudah hijau.

-----

Aku telah sampai di Bar, aku keluar dari mobil dan aku melihat ada mobil ku yang terpakir, aku berjalan dengan cepat memasuki Bar.

"Ma'am, tolong tunjukan ID mu" ucap penjaga berkepala plontos itu dan bertubuh besar. Aku mencari tasku, dimana tas ku? Aku menepuk kening ku sendiri ketika aku menyadari aku melupakannya.

Aku memeriksa saku ku ternyata aku tidak menaruh apa pun di saku ku kecuali ponsel ku. Tidak mungkin aku memberikan ponselku kan? Ini banyak data penting.

"Aku melupakannya, aku akan membayar kalian 10 kali lipat nanti jika aku keluar dari sini" aku beranjak masuk tetapi kedua nya menahan tubuhku.

"Maaf ma'am, kami hanya bekerja" mereka terus menahan tubuh ku ketika aku ingin memaksanya masuk.

Aku menarik napasku dan menatap keduanya. "Apakah kalian tahu siapa aku?" Aku menatap kedua nya, dan mencoba membuka topi yang sedang ku pakai. Mereka saling menyenggol menggunakan siku mereka dan tidak berani menatap ku.

"Ma-maaf Ma'am.. ka-kami hanya bekerja" ucap salah satu si kepala plontos.

"Dimana boss kalian?" Tanya ku pada keduanya. Mereka mengajakku menuju  keruangan boss nya berada, sambil aku masuk, mata ku terus menelusuri keberadaan Jennie, dimana dia? Aku menyipitkan kedua mataku untuk mencari nya di tengah keredupan lampu bar ini. Aku berhasil menemukannya, Jennie duduk sangat dekat dengan wanita yang bahkan baru saja dia kenal!

Dan dia sedang meminum beernya, aku mengepalkan kedua tangan ku. Aku ingin sekali menghampirinya, tetapi kedua orang ini terus memegangi lengan ku dan berjalan terus keruangan boss nya.

Aku memasuki ruangannya ketika bos nya membiarkan ku masuk.

"Apakah aku bermimpi? Seorang Manoban menemuiku? Selamat malam, Ms. Manoban, kenalkan saya CL" ucap pemilik bar tersebut. Dan menjulurkan tangannya dengan sopan

My Sexy My Enemy (JENLISA) GxG✔️ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang