Jennie POV
Aku mengerjap-ngerjapkan mataku ketika aku terbangun dari tidurku, perut ku terasa sangat lapar.
Bahkan makanan 39jt tidak bisa menahan lapar ku sampai pagi hari.
aku melihat kearah jam dinding dengan mata yang masih setengah terpejam, dan jam itu menunjukan pukul 03.00 dini hari.
"Astaga, kenapa aku sangat lapar di jam segini? sebaiknya aku tidur lagi" gumamku sendiri dan mencoba memejamkan mata ku kembali. Tetapi, aku tidak bisa, perutku selalu berbunyi, dan bahkan kali ini bukan cacing-caing di perutku membrontak kelaparan, sepertinya cacing-cacing itu sudah berubah menjadi anaconda. Karena mereka sungguh liar di dalam perut ku, yang membuat ku harus memaksakan bangun.
Dengan sekuat tenaga dan sedikit nyawa, aku berjalan terhuyung-huyung dengan rambut berantakan keluar kamar, aku turun ke lantai satu menuju dapur.
Saat aku berada tidak jauh dari dapur, karena lampu semua dalam keadaan mati, aku hanya bisa melihat ada sosok tinggi di dalam dapur, tetapi aku tidak tahu itu siapa "Lisa?" Panggil ku dengan suara serak..
dia tidak menjawabku, apakah bukan Lisa? Bagaimana jika itu seorang perampok atau lebih parah lagi.. jika itu pemerkosa? Aku membuka mulutku dan mencoba menutup mulut ku ketika aku ingin berteriak kaget. Aku menahannya.
Aku pun melirik dan melihat sapu yang tidak jauh dari pandanganku dan aku mengambilnya.. Pelan-pelan aku mendekatinya.
Dan saat aku di belakangnya, dia menghadapku dan kami berteriak satu sama lain. "Aaaaa" kami berteriak secara bersamaan, aku dengan sepontan menendang selangkangannya, yang ku tahu dia terjatuh sangat kencang.. dia juga menjatuhkan gelasnya, sedangkan aku melepaskan sapu dari tangan ku.. Dengan cepat dan langkah yang berat, serta jantung yang ingin melompat.. aku mencoba berlari..
Tidak lama, lampu pun menyala yang membuatku menghentikan langkah ku di anak tangga.
"Apa yang kalian lakukan?" Ucap suara kakek Lisa yang membuat ku sedikit lega dan menarik napasku. aku menoleh kearah sosok tinggi itu ternyata itu si cungkring Lisa yang terjatuh di lantai dengan beberapa pecahan gelas yang Lisa jatuhkan sebelumnya dan dia meringis kesakitan memegangi selangkangannya..
"Harabeouji, sepertinya.. Jennie merusak rahimku" Lisa merengek di lantai sambil memegangi selangkangannya..
Aku dan kakeknya tertawa mendengar ucapan Lisa..
"Mianhaeyo cungkring.. aku hanya kaget melihat mu, aku kira kau seorang perampok atau pemerkosa.. lagi pula.. salah sendiri kau ku panggil tidak menjawab" Kekeh ku yang sambil berjalan kearahnya
"Yah! Aku sedang berkosentrasi membaca wattpad dan membuat susu ku! Mana aku dengar kau memanggil ku!" Dia mengerang dengan kesal sambil bangun dan terus meringis di antara selangkangannya dia terus memegang nya..
Terdengar kakek Lisa tertawa dan menggelengkan kepalanya.. "kalau begitu, aku tidur lagi.. jangan lupa di bersihkan, hati-hati karena kalian harus membersihkan pecahan gelas" ucapnya dan aku membungkukan badanku.. "Nee, Harabeouji, selamat malam" dia tersenyum sebelum memasuki kamarnya kembali..
sementara wajah Lisa yang menekuk dia mencoba meraih pecahannya dan aku berjongkok dengan cepat untuk menjaganya "Lisa hati-hati itu akan....-"Aku menghentikan ucapan ku.. karena dia begitu cepat, dia sudah berhasil memegang serpihan pecahan gelas dan dia menjatuhkannya lagi.. "Aw" ringisnya dan telapak tangannya mengeluarkan darah yang sudah menetes membuat ku sangat panik saat ini, tanpa pikir panjang, aku membuka kaos yang sedang ku pakai dan melilitkannya di tangannya..
"Sudah ku bilang.. hati-hati!" Aku mengomelinya sambil mengikat kaos ku di tangannya.. dia hanya terdiam dan tercengang melihatku..
"Jennie...?" Panggilnya lirih..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy My Enemy (JENLISA) GxG✔️ (END)
RomancePernahkah kalian membenci seseorang tanpa alasan? Itulah yang terjadi pada diriku saat ini, aku membencinya, ntah kenapa.. Tetapi, betapa menyiksanya ketika kalian membencinya kalian harus bertemu dengannya setiap hari dan setiap waktu.. 🔞🔞🔞🔞🔞...