Lisa POV
Aku terpaksa pulang dulu ke rumah karena aku belum sempat membawa pakaian ganti ku, aku menitipkan kakek ku kepada Ahjussi, supir pribadi kakek ku.
Saat ini, aku telah sampai di depan rumah, aku memasukan kunci pin rumah ku.. dan aku membuka pintu, memasuki rumahku..
Rumah ku sudah gelap, semua lampu sudah mati, aku pun menyalakan lampu di rumah ku, sepertinya Jennie sudah tidur? Aku akan mengeceknya nanti.Aku melangkah ke lantai dua menuju kamarku, dan memasuki kamar ku..
Aku menyiapkan tas ransel ku dan memasukan beberapa pakaian ku ke dalam tas, dan karena aku masih memiliki stock alat mandiku yang belum ku pakai, seperti sabun, shampo dll.. aku pun memasukannya ke dalam tas.. setelah aku berhasil membawa semua keperluan ku..
Aku memakai tas ranselku dan keluar dari kamarku.. aku berjalan menuju kamar Jennie, untuk mengeceknya apakah dia sudah tidur atau belum?
"Jennie...?" Aku mengetuk pintunya dan tidak lama suaranya terdengar dari dalam kamarnya..
"Hmm? Masuklah" gumamnya dari dalam, aku pun membuka knop pintunya yang tidak di kunci..
"Jennie, kau belum tidur?" Tanya ku sambil berjalan mendekatinya yang sedang berbaring di ranjangnya..
"Belum.. apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jennie membenarkan posisinya menjadi duduk dan bersandar di kepala ranjangnya..
"Aku, mengambil pakaian ku dan beberapa alat mandi, ah Jennie.. kau harus mengunci pintu kamar mu.." ucapku mengingatkannya..
"Ya Lisa, nanti aku akan mengunci pintu" dia menunjukan senyum manisnya.. "Lisa...." panggilnya lirih
"Nee?" Jawabku..
"Hmm, apa hubungan kita saat ini?" Tanya nya dengan menatap mataku, aku menelan ludah ku dengan kasar, aku sangat merasakan gugup hanya dengan menatap mata kucingnya..
"A-apa mak-maksudmu Jennie? Jelas saja.. ki- kita ca-calon tunangan" ucapku gugup ketika dia mencondongkan wajahnya menatap mataku dengan cara menguncinya..
"Kalau begitu, apa aku bisa menyentuh mu, hum?" Tanya nya sambil mengelus tangan ku dengan lembut sampai ke lenganku, dan bahkan dia mengelus leherku hingga sekarang dia membelai rahangku dengan jari telunjuknya.. yang membuat tubuh ku bergidik.. aku menelan ludah ku terus menerus, dan menatapnya tanpa mengedip.. tubuh ku kaku, apa yang harus ku lakukan?
"Jen...- uhmmpp" belum sempat aku bicara, dia sudah menyerang bibir ku, dia melumat bibir ku dengan lapar dan ganas.. aku pun membalas mencium bibirnya, aku melumat bibir bawahnya dan menjulurkan lidahku, dia membuka mulutnya untuk memberi akses pada lidahku, lidah kami saling berpautan dan menari di dalam mulutnya.. dia melepaskan tas dari tubuhku, dan saat ini tasku sudah jatuh ke lantai..
"Uhhmmpp, uhhmmpp.." suara desahan mulai keluar.. aku membaringkan tubuhnya, saat ini dia sedang berada di bawahku dan aku menindih tubuhnya..
Aku terus melumat bibirnya dengan liar dan memainkan lidahnya memakai lidahku.... "emmmhh emmhh.." erangnya..
Dia melepas ciuman dan mata kami saling menatap, bibir kami masih saling menempel.. "Lisa.. bagaimana dengan Harabeoji?" Tanya nya dengan napas yang terengah, aku bisa melihat payudaranya yang naik turun di dalam piyama tidur nya..
"Ada Ahjussi, dan Harabeoji pasti akan mengerti." Ucapku dengan napas yang juga terengah..
"Oh, Lisa.. kau cucu yang sangat nakal" ucapnya sambil senyum menggoda.. dia pun melingkarkan kedua tangannya kembali ke leher ku dan menarik kepalaku, dia mencium bibirku lagi..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy My Enemy (JENLISA) GxG✔️ (END)
RomancePernahkah kalian membenci seseorang tanpa alasan? Itulah yang terjadi pada diriku saat ini, aku membencinya, ntah kenapa.. Tetapi, betapa menyiksanya ketika kalian membencinya kalian harus bertemu dengannya setiap hari dan setiap waktu.. 🔞🔞🔞🔞🔞...